Selasa 24 Dec 2019 18:55 WIB

Fosil 300 Juta Tahun Jadi Bukti Induk Spesies Rawat Anaknya

Fosil ditemukan di Nova Scotia, Kanada.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Dwi Murdaningsih
Fosil (ilustrasi)
Foto: IST
Fosil (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA – Baru-baru ini pemburu fosil menemukan fakta bahwa vetebrata berkaki empat telah merawat keturunannya sejak ratusan juta tahun lalu. Hal tersebut diungkapkan ketika mereka menemukan fosil dua mahkluk sejenis kadal yang terpelihara di tunggul tumbuhan kuno.

Fosil yang ditemukan di Nova Scotia, Kanada itu, dianggap sebagai sisa tubuh dari spesies varanopid muda dan dewasa.

Baca Juga

"Yang dewasa mungkin panjangnya sekitar 20 cm dari ujung moncong ke pangkal ekornya," kata asisten profesor di Universitas Carleton di Kanada, Hillary Maddin, seperti dilansir The Guardian, Selasa (24/12).

Sedangkan yang lebih kecil, ditemukan di bawah tulang kaki bagian atas spesies yang lebih besar itu. Bahkan dikelilingi juga oleh beragam mahkluk yang lebih besar. Berdasarkan informasi, menunjukkan bahwa kedua binatang itu meringkuk di sarang yang sama.

"Fosil-fosil yang sangat rapuh ini, terutama bayi, dilindungi dalam posisi yang sangat alami dan harus dikubur dengan sangat cepat," kata Maddin.

Lebih lanjut, diperkirakan jika umur dari fosil itu telah mencapai 300 juta tahun. Sontak, waktu tersebut menggeser bukti catatan, terkait perawatan induk ke bayinya di antara hewan vertebrata berkaki empat sekitar 40 juta tahun.

Perawatan yang dimaksud adalah perilaku untuk membantu kelangsungan hidup anak, seperti menjaga telur atau membangun sarang. Bahkan, lebih jauh, perawatan juga bisa dilakukan dengan menyediakan makanan ataupun perlindungan.

Menurut para ahli, perlindungan dan perawatan berkepanjangan bisa dilihat di berbagai hewan, dari reptil hingga burung. Bahkan, sangat umum juga terlihat di banyak mamalia ketika memberikan susu pada anaknya.

Mengutip dari jurnal Nature Ecology and Evolution, tim melaporkan bahwa spesies baru telah dinamai Dendromaia unamakiensis, yang berasal dari kata Yunani kuno untuk pohon dan ibu. Sedangkan nama penduduk asli Mi'kmaq ' disematkan untuk Pulau Cape Breton, tempat fosil itu ditemukan.

Lebih jauh, ahli paleontologi di Universitas Edinburgh, Steve Brusatte mengatakan bahwa penemuan ini sangat menarik. Meskipun ia tidak terlibat dalam pelaksanaanya.

Dia menegaskan, penemuan spesies yang lebih dewasa dan berdampingan dengan yang lebih kecil, menunjukkan bahwa mereka telah berinteraksi dalam kehidupan satu sama lain. Oleh sebab itu, menjadi kebetulan ketika mereka mati berdampingan.

"Dan meskipun selalu sulit untuk menyimpulkan perilaku dari fosil yang berusia ratusan juta tahun, bagi saya ini tampaknya menjadi bukti yang baik, bahwa ada perawatan orang tua yang sedang terjadi," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement