REPUBLIKA.CO, TRUJILLO -- Sebanyak 11 makam yang berisi kerangka dari peradaban Moche ditemukan di Peru. Kuburan Moche berusia 1.000 tahun itu mengungkap adanya kerangka manusia dengan berbagai bentuk dari peradaban yang misterius.
Seperti dilansir di Daily Mail, Ahad (22/12),para arkeolog menemukan kerangka dari dua anak yang dikubur di situs arkologi tersebut memiliki simbol pada tengkorak mereka. Simbol itu berupa tato atau tanda yang ada di bawah kulit dan menodai tulang di bawahnya.
Sementara itu, ada satu orang yang dimakamkan dengan tongkat kerajaan. Sedangkan kuburan dari kerangka lainnya ditempatkan di kamar beratap.
Kedua kerangka ini menunjukkan mereka memiliki kedudukan sosial yang tinggi dan mungkin merupakan pendeta. Selain itu, Direktur proyek penggalian dari Universitas Nasional Trujillo di Peru, Edgar Bracamonte, mengatakan kuburan yang ditemukan itu juga mengungkap adanya sebagian besar kerangka yang kakinya telah dipotong.
"Tidak jelas apakah mereka dimutilasi, kami akan melakukan tes tetapi jelas bahwa kaki mereka tidak ada di sana ketika mereka dikuburkan," kata Bracamonte.
Para peneliti juga masih berupaya mencari tahu siapa yang menjadi jenazah tersebut. Penemuan ini dilakukan di situs arkeologi Huaca Santa Rosa de Pucala di distrik Pucala di wilayah Chiclayo, Peru barat laut.
Wilayah ini dianggap sebagai pusat upacara untuk kawasan tersebut. Sedangkan orang yang dikubur di kamar yang besar itu diyakini bisa merupakan pemimpin agama.
"Kami berupaya memastikan apakah ia seorang pendeta," ujarnya.
Selain kerangka manusia, benda berbahan keramik dan porselen juga ditemukan di situs arkeologi tersebut. Para ilmuwan memperkirakan penemuan itu akan lebih banyak menerangkan tentang orang-orang yang tinggal di sana.
Situs ini berjarak beberapa mil dari Huaca Rajda, yang juga dikenal sebagai Sipan, sebuah situs arkeologi Moche yang terkenal dengan makam dari Pemimpin Sipan. Pemimpin Sipan merupakan salah satu generasi seorang Imam agung dari peradaban suku Moche yang pernah berjaya di dataran Peru. Kota Sipan hidup dari 50 hingga 700 Masehi, waktu yang sama dengan Periode Moche.
Sementara itu, para peneliti di proyek tersebut juga menemukan sebuah kuil yang dimiliki oleh budaya Wari yang tumbuh subur di Andes selatan-tengah dan wilayah pesisir Peru modern dari sekitar 500 hingga 1000 Masehi.
Kuil itu diyakini dibangun antara 800 dan 850 Masehi dan diharapkan akan menjawab pertanyaan tentang budaya pra-Hispanik di wilayah itu pada masanya. Selain itu, di pemakaman kuil, para pakar juga menemukan tulang unta, benda berukir, botol, dan barang logam yang mungkin telah digunakan sebagai persembahan.