Kamis 19 Dec 2019 11:29 WIB

Eropa Sukses Luncurkan Satelit untuk Misi Eksoplanet

Satelet CHEOPS diluncurkan dengan roket peluncur Soyoz yang dibuat oleh Airbus.

Rep: Febryan A/ Red: Dwi Murdaningsih
Badan Antariksa Eropa (ESA) berhasil meluncurkan satelit untuk misi eksoplanet pertama mereka di pelabuhan antariksa Eropa di Kourou, Guyana Prancis. Foto: Astronom mendeteksi eksoplanet termuda.
Foto: reuters
Badan Antariksa Eropa (ESA) berhasil meluncurkan satelit untuk misi eksoplanet pertama mereka di pelabuhan antariksa Eropa di Kourou, Guyana Prancis. Foto: Astronom mendeteksi eksoplanet termuda.

REPUBLIKA.CO.ID, KOUROU -- Badan Antariksa Eropa (ESA) berhasil meluncurkan satelit untuk misi eksoplanet pertama mereka di pelabuhan antariksa Eropa di Kourou, Guyana Prancis, Rabu (18/12) pagi waktu setempat. Satelit itu bernama CHEOPS.

Baca Juga

CHEOPS adalah nama yang sama dengan nama misi yang diemban satelit tersebut. Yakni melakukan pencarian dan pemetaan eksoplanet atau planet yang berada di luar Tata Surya.

CHEOPS akan memetakan karakteristik eksoplanet dari bintang-bintang terdekat dan mengamati planet-planet yang kisaran ukurannya antara Bumi dan Neptunus. Serta mengukur jari-jarinya untuk menentukan kepadatannya dan memahami material pembentuknya.

Satelit CHEOPS merupakan satelit pertama yang dibangun oleh Airbus di Spanyol. Satelit ini menggunakan teknologi yang telah teruji untuk membuka jalan bagi misi yang lebih besar dan lebih ambisius. Yakni memverifikasi apakah ada planet ekstrasurya yang dapat mendukung kehidupan.

CHEOPS diluncurkan dengan roket peluncur Soyoz yang juga dibuat oleh Airbus. CHEOPS terpisah dari Soyuz setelah dua jam dan 23 menit pascalepas landas. Setelah berada di orbit, CHEOPS akan beroperasi minimal 3,5 tahun dan akan beroperasi di orbit Bumi yang sinkron dengan Matahari pada ketinggian 700 km.

Kepala Observasi Bumi, Navigasi dan Ilmu Pengetahuan, Sistem Luar Angkasa Airbus, Phillipe Pham mengatakan, CHEOPS adalah pembuka jalan untuk misi exoplanet masa depan. Misi CHEOPS juga misi yang sangat penting bagi Airbus karena itu adalah misi Sains pertama yang dibanggakan dari Spanyol.

"Dengan keahlian dan keterlibatan yang kuat dari tim kami dan 24 mitra kami dari 11 negara Eropa, kami dapat mengirimkan satelit dengan tepat waktu ke ESA dan berkontribusi pada keberhasilan ini," kata Phillipe Pham dilansir dari intelligent-aerospace.com, Kamis (19/12).

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement