Kamis 19 Dec 2019 02:14 WIB

Kantong Obat Terlarang Berusia 1.000 Tahun Ditemukan di Gua

Temuan ini menjadi bukti arkeologis dari konsumsi obat psikoaktif oleh orang kuno.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Ladang Ganja (Ilustrasi)
Ladang Ganja (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, (DWI) BOLIVIA -- Para ilmuwan menemukan tempat penyimpanan obat-obatan terlarang yang disimpan di dalam kantong kecil yang telah berusia 1.000 tahun. Kantong obat-obatan ini ditemukan di sebuah gua di Bolivia.

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada bulan Mei dalam jurnal Proceeding of National Academy of Sciences menyajikan bukti arkeologis dari konsumsi obat-obatan psikoaktif oleh orang-orang kuno. Kemungkinan penggunaan obat-obatan ini lebih umum daripada yang diyakini sebelumnya.

Tim arkeolog internasional mengidentifikasi jejak lima bahan kimia psikoaktif berbeda dalam tas kulit yang terbuat dari tiga moncong rubah, yang berasal dari tahun 905 dan 1170 Masehi. Kantung itu ditemukan di situs arkeologi di Cueva del Chileno, tempat perlindungan batu di Andes di Bolivia, dilansir di Inverse, Rabu (18/12).

Menggunakan kromatografi cair dalam spektrometri massa tandem, mereka menemukan bahwa kantung itu berisi jejak kokain, dimethyltryptamine (DMT), harmine, bufotenine, dan benzoylecgonine, bahan kimia psikoaktif yang semuanya ditemukan di berbagai tanaman asli Amerika Selatan.

"Hasil kami menunjukkan bahwa ini adalah jumlah terbesar senyawa psikoaktif yang ditemukan dalam hubungan dengan artefak arkeologis tunggal dari Amerika Selatan," kata tim peneliti.

Menurut tim peneliti, residu kimiawi dari setidaknya lima senyawa yang diketahui memiliki efek psikotropika pada manusia, hadir dalam kantong berbentuk moncong rubah. Ini menyiratkan bahwa banyak tanaman digunakan untuk menginduksi keadaan kesadaran yang luar biasa, berpotensi dalam berbagai konteks ritual dan penyembuhan.

Benda-benda itu juga termasuk kantong kulit binatang dan ikat kepala, serta spatula, dua nampan, dan tabung berukir rumit yang diduga oleh para arkeolog mungkin telah digunakan untuk mengendus obat psikedelik.

Temuan baru juga menunjukkan bahwa tanaman yang digunakan untuk memproduksi obat-obatan ini tidak tumbuh di daerah yang sama di mana artefak ini ditemukan. Hal ini menunjukkan bahwa mungkin ada perdagangan internasional yang sudah mapan dalam zat psikedelik.

Situs ini terletak di pegunungan, pada ketinggian hampir 13 ribu kaki di atas permukaan laut, sementara sebagian besar tanaman ini tumbuh di hutan dataran rendah Amazon. "Karena tanaman ini asing di dataran tinggi Lípez, masih harus ditentukan apakah mereka diperoleh melalui jaringan perdagangan atau secara langsung oleh dukun itu sendiri," kata tim peneliti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement