REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANCISCO – Serangan petir ternyata hampir menggagalkan peluncuran roket Apollo 12 yang diluncurkan dari Kennedy Space Center di Florida pada 14 November 1969 silam. Bahkan, dalam pelaksanaanya, pada detik ke-36 dan 52, dua baut lepas yang dipicu petir. Baut menghantam badan roket, meski pada akhirnya insiden dapat dihindari.
Peristiwa itu menjadi pemicu dilakukannya penelitian baru untuk memastikan keselamatan misi di masa depan. Philip Krider, profesor emeritus Universitas Arizona, yang bertugas selama lebih dari 50 tahun di NASA menyelidiki pelepasan petir yang dipicu oleh peluncuran roket.
"Kemungkinan roket berinteraksi dengan petir setelah lepas landas, kecuali ada aktivitas petir alami yang benar-benar hadir di area kompleks peluncuran," kata analisis yang diterbitkan pada tahun 1970, dilansir Livescience, Selasa (17/12).
Dalam pertemuan para ahli astrofisika, Selasa (17/12) dia mendeskripsikan peristiwa yang terjadi sekitar 50 tahun lalu. Kilat pertama menyebabkan komunikasi terganggu, dan tiga sel bahan bakar terputus. Sementara kilat kedua menutup sistem navigasi roket.
"Mereka tidak pernah mempraktikkan kegagalan listrik yang begitu berat. Semua pemutus sirkuit di pesawat ruang angkasa berkedip merah. Itu adalah hal yang buruk," ucap dia.
Kini, perubahan signifikan mulai dibuat untuk protocol peluncuran roket. Namun, apakah peristiwa sambaran petir saat peluncuran roket tak terjadi lagi? Ternyata jawabannya tidak. Roket Soyyus milik Rusia sempat disambar petir saat peluncuran pada 27 Mei lalu, namun roket tetap meluncur dengan sukses.
Seorang ilmuwan di Pusat Nasional untuk Penelitian Atmosfer dan juga ilmuwan NASA James Dye mengatakan, bahwa saat ini kolaborasi erat antara insinyur pengontrol misi NASA dan ahli meteorologi telah mampu menunjukkan suatu kondisi cuaca yang dapat membuktikan bahaya listrik bagi pesawat ruang angkasa.
"Anda dapat melihat bahwa kondisi sangat berawan, gelap dan mendung, hujan. Ada juga indikasi di lapangan bahwa ada medan listrik yang kuat. Dan pada kenyataannya, itu seharusnya tidak diluncurkan," kata Dye.