REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Baru-baru ini para arkeolog di pusat pemerintahan Minya di Mesir, telah menemukan patung kecil sphinx kerajaan. Di mana, lokasi penemuan patung itu berada di daerah arkeologi Tuna El Jebel.
Lokasi itu masih menjadi perhatian Mesir, terlebih ketika dua kuburan yang berisi 40 mumi ditemukan juga di lokasi itu pada awal tahun lalu. Dalam pelaksaanya, misi arkeolog tersebut dipimpin oleh Sayed Abdel Malek.
Dilansir dari thenational, Senin (16/12), direktur jenderal barang antik untuk Mesir tengah, Gamal Al Samastawy, mengatakan bahwa patung sphinx yang ditemukan itu setinggi 35cm dan lebar 55cm.
Patung itu tidak menjadi satu-satunya temuan dalam misi ketiga di area Tuna El Jebel, 270 km selatan Kairo itu. Para arkeolog juga menemukan jimat dan tembikar kuno, pot tanah liat dengan berbagai bentuk dan ukuran, serta botol pualam. Berdasarkan keterangan yang diterima, para arkeolog akan terus melakukan survei dan penelitian, mengenai bagaimana patung tersebut bisa ditemukan di lokasi itu.
Penemuan terbaru itu juga hadir ketika persiapan untuk pembukaan proyek sejarah baru mesir akan segera berakhir. Mesir akan segera membuka Museum Grand Mesir, sebuah bangunan luas yang menghadap ke Piramida Giza. Bangunan ini akan dibuka tahun depan, lima tahun lebih lambat dari yang direncanakan.
Museum itu, akan menyatukan seluruh koleksi barang-barang Tutankhamun untuk pertama kalinya sejak makam itu ditemukan pada tahun 1922. Termasuk tekstil, perhiasan dan sepatu, serta barang-barang lainnya dari sejarah kuno Mesir.
Situs Tuna El Jebel telah menjadi subjek penggalian dan penemuan selama lebih dari 100 tahun yang lalu. Misi pertama yang dilakukan berlangsung pada 1902 dan dipimpin oleh oleh Institut Francais d'Archeologie Orientale.
Dengan banyaknya penemuan dan situs serta keajaiban arkeologis, industri pariwisata terus menjadi bahan bakar negara itu. Pasalnya, lebih dari 11 juta turis mengunjungi Mesir pada tahun 2018.