Senin 16 Dec 2019 13:04 WIB

2030, Cina Bakal Cari Planet Baru yang Bisa Dihuni Manusia

Eksplorasi luar angkasa China akan berlangsung selama 15 tahun, 2030-2045.

Rep: Febryan A/ Red: Dwi Murdaningsih
China sedang menyusun rencana untuk menemukan planet baru layak huni dalam misi luar angkasanya pada 2030-2045. Foto: Astronom mendeteksi eksoplanet.
Foto: reuters
China sedang menyusun rencana untuk menemukan planet baru layak huni dalam misi luar angkasanya pada 2030-2045. Foto: Astronom mendeteksi eksoplanet.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Amerika Serikat (AS) dan Rusia harus mulai waspada dengan China yang akan menjadi kompetitor mereka dalam misi luar angkasa. Negeri Tirai Bambu itu sedang menyusun rencana untuk menemukan planet baru layak huni dalam misi luar angkasanya pada 2030-2045.

Direktur Eksekutif China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC), Yuan Jie, China berencana untuk meluncurkan misi luar angkasa yang akan mencari planet layak huni yang dapat dijajah oleh umat manusia. Eksplorasi luar angkasa itu akan berlangsung selama 15 tahun, 2030-2045.

Baca Juga

Berbicara kepada 500 mahasiswa di Universitas Beihang, Beijing, Yuan mengatakan bahwa proyek itu dinamakan Mi Yin CASC atau yang berarti "mencari suara." Misi pencarian suara di luar angaksa itu akan memeriksa eksoplanet alias planet yang berada di luar tata surya matahar) dan menilai potensinya untuk dihuni.

Yuan menekankan, mempersiapkan proyek tersebut adalah prioritas CASC dalam satu dekade kedepan. Proyek ini, kata dia, akan menandai terobosan bagi Beijing di bidang penelitian dasar.

Dikutip dari sputniknews, Senin (16/12), dalam misi itu, rencananya CASC akan mengirim pesawat ruang angkasa dengan teleskop canggih, detektor inframerah, dan peralatan lainnya yang dapat bertahan dari lingkungan yang paling keras dan suhu rendah.

Yuan menambahkan, CASC juga berencana untuk meluncurkan penyelidikan Mars pada tahun 2020. Setahun setelahnya diharapkan astronaut mereka bisa mendarar di Planet Merah tersebut.

Selain itu, CASC juga berencana untuk mulai membangun stasiun ruang angkasa berawak dekat-Bumi jangka panjang pada tahun 2020. Ditambah dengan pelaksanaan program eksplorasi bulan ketiganya.

Sementara itu, NASA, lembaga antariksa Amerika Serikat (AS), juga berencana untuk mendaratkan astronot di bulan pada tahun 2024 dengan misi Artemisnya. Sedangkan Rusia juga telah merencanakan untuk mendirikan observatorium bulan pada tahun 2025.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement