Kamis 12 Dec 2019 16:18 WIB

Laut Es Kutub Utara Diperkirakan Mencair Lebih Cepat

Tim menemukan suhu Bumi menghangat lebih cepat.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Dwi Murdaningsih
Perairan es di arktika diperkirakan bakal mencair lebih cepat dari waktu yang sebelumnya diperkirakan.  Foto:Kutub Utara
Perairan es di arktika diperkirakan bakal mencair lebih cepat dari waktu yang sebelumnya diperkirakan. Foto:Kutub Utara

REPUBLIKA.CO.ID, ARKTIKA -- Perairan es di arktika diperkirakan bakal mencair lebih cepat dari waktu yang sebelumnya diperkirakan. Itu mengacu pada model iklim yang menjelaskan periode hangat yang tak terduga dalam sejarah Bumi.

Melansir laman Newscientist, Kamis (12/12) iklim planet Bumi 6.000 hingga 8.000 tahun yang lalu masih sedikit misteri. Masih ada beberapa teka-teki yang belum bisa dijawab ilmuwan atau yang lebih dikenal sebagai "teka-teki suhu Holosen".

 

Belakangan, tim Korea-AS menjalankan 13 model iklim untuk menyelidiki suhu selama periode hangat ini. Para peneliti itu membandingkannya dengan proksi, termasuk isotop oksigen dalam inti es.

 

Mereka kemudian menemukan simulasi paling mutakhir, yakni pemanasan yang lebih cepat akibat kehilangan lautan es. Hilangnya hal tersebut mempercepat pemanasan karena es mencerminkan lebih banyak energi matahari daripada perairan gelap.

 

Hasil penelitian itu juga mendapati bahwa pemanasan global yang terjadi saat ini akan mengarah pada penurunan es laut Arktik yang lebih cepat. Model Holocene memprediksi hilangnya lautan es dalam beberapa dekade mendatang.

 

Penelitan itu menjelaskan alasan hilangnya lautan es di Arktik yang cepat dalam beberapa tahun terakhir. Misal pada 2012 lalu memperlihatkan pengurangan lautan es ke tingkat terendah yang pernah ada.

 

"Memahami iklim masa lalu mungkin bermanfaat untuk memprediksi perubahan iklim di masa depan dengan lebih baik," kata salah satu penulis penelitian dari Universitas Hanyang, Korea Selatan, Taman Hyo-Seok.

 

Dia mengatakan, penelitian tersebut menunjukan jalan kepada jawaban untuk teka-teki. Namun, lanjutnya diperlukan lebih banyak penelitian tentang peran tropis yang terjadi untuk menyelesaikannya teka-teki yang ada.

Baca Juga

Advertisement
Berita Lainnya