REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Co-Founder Global Blockchain Shanghai, Sam Lee, menyampaikan bahwa teknologi blockchain tidak dapat diretas. Menurutnya, penerapannya baik untuk berbagai sektor, dan salah satunya perbankan.
"Penerapannya bisa untuk memudahkan transaksi di perbankan bagi nasabah. Data dalam teknologi blockchain juga tidak bisa diretas," ujar Sam Lee dalam diskusi bertema "Let’s Talk Blockchain” di Jakarta, Rabu (11/12).
Ia mengatakan, blockchain tidak dapat diretas karena memiliki sistem yang terdesentralisasi dan terdistribusi pada semua komputer pengguna yang terkoneksi jaringan. Catatan transaksi blockchain bukan hanya satu server saja, namun seluruh pemegang akun pada sistem blockchain memiliki catatan yang sama.
"Blockchain termasuk fondasi teknologi yang memungkinkan perkembangan sektor keuangan," katanya.
Secara sederhananya, ia memaparkan, blockchain merupakan rekaman buku besar yang terdesentralisasi, memeriksa dan memverifikasi setiap proses penarikan, pembayaran, dan perdagangan. Teknologi itu juga dapat membantu meningkatkan produktivitas dan keamanan transaksional, mengurangi biaya dan bahkan dapat mempercepat aktivitas.
Ia menambahkan, teknologi blockchain juga membawa tingkat transparansi baru dalam ekosistem bisnis yang saat ini cukup diminati oleh konsumen. Kendati demikian, lanjut dia, regulator bersama dengan pemangku kepentingan harus menyiapkan aturan teknologi blockchain, sehingga dapat mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.