Selasa 10 Dec 2019 14:28 WIB

Ilmuwan Ungkap Kemungkinan Terjadinya Kiamat

Salah satu ilmuwan top dunia menyampaikan Bumi akan lenyap karena asteroid

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Astaghfirullah!! Ilmuwan Bilang Kiamat Bakal Terjadi Kalau . . . Tinggal Tunggu Waktu!. (FOTO: NASA)
Astaghfirullah!! Ilmuwan Bilang Kiamat Bakal Terjadi Kalau . . . Tinggal Tunggu Waktu!. (FOTO: NASA)

Warta Ekonomi.co.id, Surakarta -- Kabar buruk! Salah satu ilmuwan top dunia menyampaikan kehidupan di Bumi akan lenyap karena kehadiran asteroid yang berdampak dahsyat; hanya tinggal menunggu waktu.

Umat manusia hampir tak memiliki pertahanan untuk mengatasi dampak seperti itu, mengancam seluruh kehidupan di Bumi, kata Profesor Alan Fitzsimmons.

Baca Juga

"Itu akan menghasilkan dampak serius. Kita perlu melakukan sesuatu soal itu, seperti memindahkan asteroid itu sehingga tidak mengenai Bumi," katanya kepada BBC, dikutip dari News.com Australia.

Baca Juga: Asteroid Sebesar Menara di China Mau 'Dekati' Bumi, Kehidupan Bakal Musnah?

Sementara itu, para astronom berhasil mengidentifikasi 2 ribu asteroid, komet, dan benda-benda langit lain yang mengancam Bumi dan angka itu terus bertambah setiap harinya.

Prof Fitzsimmons berujar, "saya meminta bantuan para astronom untuk membantu badan antariksa seperti NASA untuk melacak asteroid yang berpotensi mematikan."

Bumi sendiri belum diterpa asteroid skala penghancuran sejak peristiwa yang menimpa para dinosaurus 66 juta tahun lalu. Namun, benda langit dengan ukuran lebih kecil mampu meratakan satu kota begitu menabrak planet ini.

"Misi yang akan datang dirancang untuk membantu menghentikan benda-benda luar angka yang menabrak Bumi," imbuhnya.

Diluncurkan pada 2024, misi luar angkasa itu akan mengukur pergerakan bulan asteroid yang ukurannya lebih kecil dan terlempar dari orbit karena wahana sebelumnya.

Para astronom dapat membantu misi dengan mengidentifikasi dan melaporkan jumlah asteroid di Sabuk Kuiper, wilayah misterius di luar Neptunus.

Para ahli berharap misi yang dijalankan oleh NASA dan Badan Antariksa Eropa itu akan membuka jalan bagi sistem defleksi asteroid besar-besaran.

Beberapa ilmuwan percaya teknik seperti itu tidak akan berhasil. Mereka lebih memilih menembakkan bom nuklir ke batu-batu luar angkasa yang menghantam planet ini.

Sekadar informasi, pernah ada benda langit yang mendekat beberapa ratus meter, tapi sudah mampu menghancurkan lebih dari 2 ribu kilometer persegi hutan dekat Tunguska, Siberia, 30 Juni 1908.

Sementara, bencana global yang mampu memusnahkan kehidupan Bumi diprediksi bisa terjadi ketika benda langit lebih dari 3 ribu kaki (914 meter) menabrak Bumi, menurut NASA.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement