Rabu 04 Dec 2019 16:50 WIB

ICEE Indonesia 2019 Targetkan 300 Business Matching

Gelombang pertumbuhan digital tidak bisa dibendung.

International Consumer Electronics Expo (ICEE) Indonesia keempat akan digelar di JCC Senayan pada 17-19 Desember 2019.
International Consumer Electronics Expo (ICEE) Indonesia keempat akan digelar di JCC Senayan pada 17-19 Desember 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- International Consumer Electronics Expo (ICEE) Indonesia kembali hadir untuk kali keempat. Kali ini, penyelenggara menargetkan 300 business matching akan terjadi di ajang pameran elektronik konsumen terbesar di Indonesia ini, selain target 10 ribu sampai 12 ribu pengunjung.

CEO dan Founder KREEN, Sutardi, mengatakan ICEE akan menjadi ajang pertama yang menggabungkan pabrikan dan startup Indonesia dengan luar negeri dalam satu wadah. "Kita tidak mau Indonesia hanya menjadi target pasar, tapi kita bisa saling sharing dan belajar," ujar dia di Jakarta, Selasa (4/12).

Ada sekitar 300 brand Indonesia dan luar negeri yang akan berpartisipasi seperti Segway, Advan, Dyson, Gippro, dan DJI. Sutardi menyebutkan sejumlah kategori akan disajikan dalam pameran ini semisal camera, IoT, audio, computer, drone, dan car electronics.

Pameran yang akan digelar di JCC Senayan pada 17-19 Desember 2019 ini mempertemukan para pelaku industri seperti diler, pengusaha, perwakilan penjual ritel, ritel besar dan kecil, termasuk distributor. ICEE juga menghadirkan beragam inovasi baru, barang-barang purwarupa, termasuk perangkat yang dapat dicoba langsung oleh pengunjung.

Dalam keterangan tertulisnya, Kreen selaku Steering Committee menjelaskan pameran ICEE telah digelar di berbagai kota di dunia. Ratusan perusahan teknologi dari berbagai negara memboyong produk dan teknologi terbarunya.

"Tujuan digelarnya ICEE adalah untuk memperluas jaringan para pengusaha dalam menjalin kerja sama bisnis. pameran ini diyakini akan menjadi platform yang baik bagi perusahaan dan buyer dalam mengembangkan usahanya seiring menuju industri 4.0," kata Sutardi.

Kevin Wu dari Kadin Indonesia mengatakan pertumbuhan digital. Hanya ada dua pilihan bagi Indonesia untuk menghadapinya, yakni menjadi pemain atau sekadar konsumen. "Kita harus aktif terlibat dalam perkembangan digital agar bisa ikut menjadi pemain," ujar dia.

Kadin mendukung kegiatan-kegiatan seperti pameran ini karena Indonesia tidak bisa membendung gelombang pertumbuhan dunia digital. Ajang di akhir tahun ini diyakininya akan dijadikan pula oleh pelaku industri sebagai tempat untuk memproyeksikan tren consumer ke depan.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement