Selasa 03 Dec 2019 18:45 WIB

NASA Temukan Pesawat India Vikram di Bulan

Pesawat India Vikram diketahui jatuh di permukaan bulan pada September lalu.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nora Azizah
Satelit milik NASA (Ilustrasi)
Foto: AP/NASA
Satelit milik NASA (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sebuah satelit NASA yang mengorbit Bulan telah menemukan pesawat pendarat India Vikram, Senin (2/12). Pesawat itu jatuh di permukaan bulan pada bulan September.

Lembaga antariksa Amerika Serikat merilis gambar yang diambil oleh Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) yang menunjukkan lokasi pesawat ruang angkasa yang jatuh pada 6 September waktu perhitungan tanggal di India. Versi gambar menunjukkan puing dengan bagian-bagian yang tersebar di hampir dua lusin lokasi yang membentang beberapa kilometer.

Baca Juga

Dalam sebuah pernyataan, NASA mengatakan, telah merilis gambar mosaik dari situs tersebut pada 26 September yang diambil pada 17 September. Gambar itu mengundang publik untuk membandingkannya dengan gambar-gambar dari area yang sama sebelum kecelakaan untuk menemukan tanda-tanda pendarat itu.

Orang pertama yang menemukan identifikasi positif adalah profesional IT berusia 33 tahun dari Chennai Shanmuga "Shan" Subramanian. Ketidakmampuan NASA untuk menemukan pendarat itu telah memicu minatnya mencari.

"Saya memiliki perbandingan berdampingan antara dua gambar di dua laptop saya di satu sisi ada gambar lama, dan di sisi lain ada gambar baru yang dirilis oleh NASA," kata Shan dikutip dari Aljazirah, Selasa (3/12).

Shan pun menyatakan mendapatkan bantuan oleh sesama pengguna Twitter dan Reddit. "Itu cukup sulit, tetapi (saya) menghabiskan beberapa usaha," katanya mengumumkan penemuannya di Twitter pada 3 Oktober.

Setelah pengumuman itu, NASA kemudian melakukan pencarian tambahan di daerah itu. Baru secara resmi mengumumkan temuan itu setelah dua bulan kemudian.

"NASA harus yakin 100 persen sebelum mereka bisa merilis ke publik, dan itulah alasan mereka menunggu untuk mengonfirmasi, dan bahkan saya akan melakukan hal yang sama," kata Shan.

Penulis buku 'Reaching for the Stars: Journey to Moon, Mars and Beyond India' Pallava Bagla menyatakan, dengan hasil gambar yang dirilis NASA menunjukan, Vikram mendarat dengan keras di bulan. "Bahwa itu gagal begitu dekat dengan permukaan bulan adalah bukti keterampilan tim Chandrayaan 2 (Moon Vehicle 2) yang sangat muda," katanya.

Namun, India awalnya menolak atas kegagalan di antariksa. Menurut Bagla, badan antariksa India itu membutuhkan waktu hampir dua bulan untuk mengakui kegagalan itu.

"Antariksa memang bisnis yang berisiko dan tidak dimaksudkan untuk yang penakut, mengakui kegagalan adalah batu loncatan menuju kesuksesan," ujar Bagla.

India merilis pada Juli lalu, berharap dengan misi Chandrayaan-2 menjadi negara tersebut menempati posisi keempat setelah AS, Rusia, dan China untuk membuat pendaratan di Bulan. Ketika pendaratan dapat dilakukan dengan sukses ini akan membuat India negara pertama mendaratkan pesawat di kutub selatan bulan.

Pesawat ruang angkasa utama, yang tetap berada di orbit sekitar Bulan, menjatuhkan pendarat tidak berawak Vikram memakan waktu lima hari. Hanya saja, setelah penurunan, pesawat itu terdiam hanya 2,1 kilometer di atas permukaan.

Beberapa hari setelah pendaratan yang gagal, Organisasi Penelitian Luar Angkasa India menyatakan telah menemukan pendarat. Hanya saja, mereka ketika itu mengaku belum dapat menjalin komunikasi.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement