Senin 02 Dec 2019 02:40 WIB

Profesi Content Creator Kian Diminati Milenial

Profesi 'content creator' diminati karena mendulang keuntungan finansial cukup besar.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Nora Azizah
Profesi content creator (Ilustrasi)
Foto: Maxpixel
Profesi content creator (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Minat generasi muda untuk menjadi pembuat konten (content creator) terus meningkat. Menurut SVP-Head of Brand Management & Strategy of Indosat Ooredoo, Fahroni Arifin, hal itu tidak terlepas dari semakin banyaknya anak muda yang mendulang keuntungan besar melalui beragam aplikasi.

Bahkan, menurut Fahroni, pengembang konten menjadi salah satu profesi yang paling diinginkan generasi muda saat ini. Salah satu aplikasi yang dimanfaatkan, yakni Youtube.

Baca Juga

"Banyaknya pembuat konten yang menjadi terkenal dan meraup keuntungan finansial, melalui Youtube dan sejenisnya, menginspirasi banyak generasi muda untuk turut membuat konten," ujar Fahroni pada IM3 Ooredoo Collabonation Freedoom To Collaborate On Stage di Trans Studio Mall, Jln. Gatot Subroto, Bandung, belum lama ini.

Khusus untuk wilayah Bandung Raya, menurut Fahroni, umumnya konten yang dibuat generasi muda adalah konten musik. Pembuat konten menyanyi sambil diiringi musik.

"Konten sebetulnya bukan hanya sebatas musik. Banyak konten bermanfaat lainnya, seperti misalnya percakapan Bahasa Inggris yang juga banyak dicari pengguna Youtube," paparnya.

Namun, kata dia, sayangnya banyak diantara generasi muda pembuat konten tersebut yang belum mengetahui cara membuat konten yang baik. Tidak sedikit di antara mereka yang asal mengunggah konten yang terkadang tidak sepantasnya.

"Sekarang banyak yang bisa membuat konten digital, tapi banyak juga yang tidak bertanggung jawab. Mereka menghalalkan segala cara demi mendapatkan penonton dan like," katanya.

Salah satu kesalahan yang paling banyak dilakukan pembuat konten, kata dia, hanya memikirkan bagaimana cara mendapatkan penonton dan like. Mereka kurang memperhatikan kualitas konten.

"Padahal, konten itu harus menyenangkan, menghibur, dan mengedukasi. Mereka seringkali lupa dengan hal ini," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, IM3 Ooredoo menggelar #IM3OoredooXschool untuk memberikan edukasinkepada generasi muda tentang cara membuat konten yang baik dan sehat. Kegiatan tersebut digelar di lima sekolah di Kota Bandung.

"Bandung adalah kota pertama yang menjadi lokasi kami menggelar kegiatan ini. Setelah Bandung, akan digelar di Semarang dan Surabaya. Tahun depan baru akan digelar di kota lainnya," kata Fahroni.

Digelarnya kegiatan tersebut oleh IM3, menurutnya, tidak terlepas dari struktur pelanggan mereka yang sebagian besar adalah anak muda. Generasi milenial, usia 17-35 tahun memberikan kontribusi hingga 60 persen terhadap keseluruhan pelanggan IM3.

"Generasi milenial ini adalah generasi yang sangat kreatif dan memiliki angka melek digital yang tinggi. Kami, selalu menggelar acara di Kota Bandung karena milenialnya sangat kreatif," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement