REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penemuan mengenai luar angkasa dan benda-benda langit yang ada akan selalu berkembang. Salah satu benda langit yang terus dikembangkan pengetahuannya adalah bulan.
Tak cukup Neil Amstrong yang bisa pergi ke bulan. Manusia tampaknya masih ingin mengirimkan manusia lain untuk menemukan sejumlah penemuan menarik yang ada pada bulan.
Dilansir di laman The Independent, Rabu (27/11), Badan Antariksa AS (NASA) saat ini dikabarkan telah mempublikasikan sebuah versi pendaratan di bulan, yang suatu hari bisa membantu membawa astronaut ke bulan. Badan antariksa itu berharap untuk mengirim orang pertama kembali ke Bulan dalam beberapa dekade.
Dalam misi itu, ada seorang wanita pertama yang pernah ada untuk misi ini. Dia akan menjelajahi bulan pada 2024. Pesawat ruang angkasa konsep yang baru diluncurkan, yang disebut memiliki "konsep lander palet. Pesawat itu akan membawa muatan lainnya yang akan memungkinkannya untuk menjelajahi daerah kutub Bulan.
Dalam sebuah makalah teknis yang menjelaskan pekerjaannya, NASA mengatakan pendarat berukuran sedang itu dirancang agar sederhana dan terjangkau. NASA akan melakukan perjalanan dengan kendaraan peluncuran komersial untuk mencapai bulan.
"Pendarat ini dirancang dengan kesederhanaan dalam pikiran untuk mengirimkan baling-baling 300 kilogram ke bulan," kata insinyur sistem memimpin proyek, Logan Kennedy.
Mereka menggunakan sistem string tunggal, mekanisme minimal, dan teknologi yang ada untuk mengurangi kompleksitas. Meskipun pada kemajuan dalam pendaratan presisi direncanakan untuk menghindari bahaya dan memberi manfaat bagi operasi penjelajah.
Dia melanjutkan, ketika robot pendarat bulan tumbuh untuk mengakomodasi muatan yang lebih besar, pendarat sederhana namun berkinerja tinggi dengan volume muatan yang berdekatan akan dibutuhkan. Konsep ini dikembangkan oleh tim orang yang beragam selama bertahun-tahun dan memenuhi kebutuhan itu.
"Kami berharap bahwa desainer pendarat lainnya dapat mengambil manfaat dari pekerjaan kami," katanya lagi.
Langkah itu dilakukan ketika badan antariksa itu berlomba untuk memenuhi percepatan kembalinya ke bulan. Hal itu memang telah ditetapkan oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump untuk tahun 2024.
NASA ingin mendirikan kehadiran manusia yang berkelanjutan di bulan pada tahun 2028, dalam upaya untuk menemukan penemuan ilmiah baru dan menunjukkan kemajuan teknologi baru, dengan bantuan perusahaan swasta untuk membangun ekonomi bulan.