Sabtu 23 Nov 2019 01:20 WIB

Ilmuwan Temukan Galaksi dengan Tiga Lubang Hitam Supermasif

Galaksi ini berjarak 300 juta tahun cahaya dari Bumi.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Galaksi (ilustrasi).
Foto: Science Alert
Galaksi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SANTIAGO — Ilmuwan mengamati terdapat satu galaksi yang berisi tiga lubang hitam supermasif dan secara berkejutan saling berdekatan. Galaksi yang disebut dengan NGC 6240 memiliki bentuk yang tidak biasa dan sempat diperkirakan oleh para ilmuwan sebagai dua galaksi yang lebih kecil bertabrakan, lalu kemudian bergabung.

NGC 6240 relatif dekat dengan standar universal pada 300 juta tahun cahaya, sehingga para astronom telah dapat mempelajarinya dalam semua panjang gelombang cahaya. Itu dilihat sebagai standar untuk interaksi galaksi dan penggabungan, serta kemungkinan ada dua lubang hitam pada intinya.

Namun, pengamatan baru mengungkapkan bahwa lubang hitam supermasif ketiga di pusat galaksi. Setiap lubang hitam memiliki massa masing-masing lebih dari 90 juta matahari.

Temuan ini telah dipublikasikan di jurnal Astronomi dan Astrofisika pada Kamis (21/11) kemarin. Pengamatan baru galaksi diperoleh oleh Very Large Telescope dari European Southern Observatory di Chile.

“Melalui pengamatan kami dengan resolusi spasial yang sangat tinggi, kami dapat menunjukkan bahwa sistem galaksi NGC 6240 yang saling berinteraksi bukanlah dua seperti yang diduga sebelumnya, namun tiga lubang hitam supermasif di pusatnya," kata Wolfram Kollatschny, penulis utama studi, yang juga merupakan seorang profesor di University of Göttingen, dilansir CNN, Jumat (22/11).

Ketiga lubang hitam dapat ditemukan di wilayah yang sama yang kurang dari 3.000 tahun cahaya. Selain itu, para astronom mengatakan ruang ini kurang dari seperseratus ukuran seluruh galaksi.

Menurut penulis studi dari Leibniz Institute for Astrophysics Potsdam, hingga saat ini konsentrasi tiga lubang hitam supermasif seperti itu belum pernah ditemukan di alam semesta. Karena itu, penemuan ini memberikan bukti adanya proses penggabungan simultan dari tiga galaksi bersama dengan lubang hitam pusatnya.

Penemuan ini akan memungkinkan para astronom untuk lebih memahami tentang bagaimana galaksi berevolusi dari waktu ke waktu, secara khusus adalah  galaksi terbesar di alam semesta. Wawasan tentang bagaimana galaksi-galaksi yang terbentuk sempat tidak dapat diketahui, karena ukurannya yang tidak dapat dijelaskan oleh jenis interaksi dan merger yang diamati para astronom di masa lalu.

"Namun, jika proses penggabungan simultan dari beberapa galaksi terjadi, maka galaksi terbesar dengan lubang hitam supermasif pusatnya dapat berkembang lebih cepat. Pengamatan kami memberikan indikasi pertama dari skenario ini,”  jelas Weilbacher.

Seiring waktu, kemungkinan beberapa juta tahun mendatang, tiga lubang hitam supermasif tersebut akan bergabung. Penggabungan ini diprediksi dapat menciptakan gelombang gravitasi yang sangat kuat, atau riak dalam ruang waktu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement