REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lintasarta meraih penghargaan Frost & Sullivan: Asia Pacific Best Practices Award 2019 untuk kategori “Indonesia Cloud Infrastructure Services Provider of the Year”. Penghargaan yang diberikan di Singapura itu diraih Lintasarta berdasarkan tingkat pertumbuhan pendapatan, pangsa pasar, kapabilitas serta kontribusi untuk kemajuan industri teknologi.
Corporate Service Director Lintasarta Bramudija Hadinoto mengatakan penghargaan ini merupakan wujud komitmen dan kerja keras perusahaan dalam memberikan layanan untuk kalangan korporat. “Lintasarta sebagai ICT Total Solution Company akan selalu memberikan produk layanan IT yang inovatif didukung oleh infrastruktur dan tenaga IT profesional andal kepada para pelaku bisnis nasional,” ujar Bramudija usai menerima penghargaan dalam keterangan tertulisnya.
Lintasarta terus berinovasi memberikan pelayanan jasa cloud terbaik untuk para pelanggan yang berasal dari berbagai sektor industri. Lintasarta Cloud ditujukan untuk perusahaan yang membutuhkan solusi Infrastructure as a Service (IaaS) melalui layanan Public Cloud - Private Cloud, hingga Backup - Disaster Recovery (DR) as a Service.
Termasuk layanan Storage on Demand sebagai feature tambahan untuk Public Cloud dan Colocation Data Center. "Kemudian solusi Software as a Service (SaaS) dengan layanan Email & Hosted Collaboration, Security, dan E-Health,” imbuhnya.
Disamping itu, Lintasarta juga memiliki jasa Container as a Services yang awalnya hanya melayani level infrastruktur. Kini, layanan tersebut dapat menjadi platform as a service (PaaS) untuk mendukung dunia bisnis yang sedang mengarah ke application-centric.
Layanan Cloud Lintasarta juga didukung Data Center Tier 3 yang terkoneksi dengan jaringan data berkecepatan tinggi, Infrastruktur Data Center dengan sertifikasi internasional serta standar kualitas terbaik memberikan jaminan tingkat keandalan layanan terbaik untuk para pelanggannya.