Kamis 14 Nov 2019 15:55 WIB

Indonesia Fokus Lakukan Riset Transportasi Cerdas

Transportasi cerdas harus menggunakan sumber energi terjangkau dan ramah lingkungan.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Nora Azizah
Mobil Listrik salah satu transportasi ramah lingkungan (Ilustrasi)
Foto: Mgrol101
Mobil Listrik salah satu transportasi ramah lingkungan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) Badan Riset dan Inovasi Nasional menjadikan sektor transportasi sebagai salah satu fokus pengembangan riset dan inovasi. Menristek/Kepala BRIN, Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro menuturkan konsep pengembangan riset dan inovasi industri transportasi indonesia akan mengarah ke transportasi cerdas.

Bambang mengarakan, seluruh kegiatan riset dan pengembangan inovasi tersebut mestinya menerapkan pendekatan triple helix. Maksud dari pendekatan triple helix, yakni mensinergikan akademisi dari lembaga litbang dan perguruan tinggi, perusahaan atau sektor swasta, dan pemerintah.

Baca Juga

Ia menyebutkan, keberlanjutan arah riset dan pengembangan di bidang transportasi di Indonesia harus mengikuti Sustainable Development Goals (SDG). Oleh sebab itu, transportasi nantinya harus menggunakan sumber energi yang terjangkau dan ramah lingkungan.

"Dari 17 tujuan pembangunan berkelanjutan, kita ingin fokuskan pada hal yang sangat relevan untuk transportasi, yaitu tujuan ke-7 energi yang terjangkau dan bersih. Segala bentuk inovasi transportasi yang akan diproduksi di Indonesia harus dilandaskan pada sumber energi yang terjangkau dan ramah lingkungan," kata Bambang, saat menghadiri International Conference of Transportation Research and Innovation (IC-TRI) di Hotel Ayana Mid Plaza, Jakarta, Rabu (13/11).

Pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan, IC-TRI digelar guna menyebarluaskan hasil riset transportasi yang dilakukan oleh institusi-institusi penelitian di seluruh Indonesia. Ia menyebutkan, pengembangan transportasi di Indonesia saat ini, sangat memerlukan dukungan penelitian-penelitian di bidang transportasi.

Ke depannya, Budi menginginkan adanya sinergi antara penelitian-penelitian yang dilakukan institusi yang ada di Indonesia. Semakin banyak institusi yang menyelenggarakan penelitian di bidang transportasi, akan lebih baik bila penelitian-penelitian tersebut dapat disinergikan dalam suatu agenda yang sama.

"Sehingga dapat menghasilkan suatu kesatuan penelitian yang dapat bermanfaat," ujar dia.

Inas Widyanuratikah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement