Rabu 13 Nov 2019 10:50 WIB

KOMPI 2019: Hadirkan Solusi Menghadapi Tantangan Pendidikan

Penyelenggaraan KOMPI 2019 dianggap sebagai momentum penting bagi dunia pendidikan.

Penyelenggaraan KOMPI 2019.
Foto: Klinik Pendidikan MIPA
Penyelenggaraan KOMPI 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al Azhar menaruh harapan besar dari perhelatan Kompetisi Matematika dan Pendidikan Islam (KOMPI) 2019 yang diselenggarakan Klinik Pendidikan MIPA (KPM). Setidaknya, ada dua makna mendalam bagi YPI Al Azhar dari perhelatan perdana tersebut.

“Pertama, KOMPI menjadi sebuah solusi dalam menjawab tantangan pendidikan di era milenial. Kedua, Konsep Sistem Metode Seikhlasnya dan Matematika Nalaria Realistik (MNR) menjadi ciri khas Klinik Pendidikan MIPA (KPM) dalam mewarnai dunia pendidikan di Indonesia,” ungkap Kasie Kurikulum dan Pengembangan Program (SD), Direktorat Dikdasmen YPI Al Azhar, Subari, dalam kesempatan wawancara pada babak final KOMPI 2019, di SDI Al Azhar 1 Kebayoran Baru, Ahad (10/11).

Subari mengatakan bahwa penyelenggaraan KOMPI 2019 ini dianggap sebagai momentum penting bagi dunia pendidikan. KOMPI ini merupakan cara out of the box yang digagas KPM. Sudah sepatutnya dunia pendidikan harus mengusung konsep pendidikan agama dan umum seperti yang dilakukan KPM, sehingga makna mendidik yang menitikberatkan pada perbaikan moral, nalar, dan intelektual dapat terwujud.

Selain itu,  yang menjadi daya tarik dari perhelatan KOMPI adalah Sistem Metode Seikhlasnya (SMS). Konsep yang dibangun KPM selama ini adalah konsep seikhlasnya, itulah yang menjadi inspirasi kami dalam menghadirkan pendidikan dengan penuh keikhlasan.

"Karena sejatinya, salah satu adab di dalam menuntut ilmu itu adalah semata-mata mengharap ridho Allah SWT, maka dalam proses majlis ilmu, baik murid maupun guru harus memiliki kesamaan niat, yakni mengharapkan ridho Allah SWT, ” tegas Subari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement