REPUBLIKA.CO.ID, SARPOL-E ZAHAB -- Para arkeolog mengidentifikasi tembok kuno yang dikenal sebagai Tembok Hadrian di Iran. Tembok kuno yang ditemukan di kota Sarpol-e Zahab di Provinsi Kermanshah, Iran Barat, itu diidentifikasi memanjang sekitar 71 mil (115 km). Tembok Hadrian yang terkenal dibangun di seluruh Inggris oleh orang Romawi.
Temuan itu diungkapkan oleh asisten profesor Arkeologi Iran di Universitas Razi di Kermanshah, Sajjad Alibaigi, dalam sebuah artikel yang diterbitkan secara daring dalam jurnal Antiquity. Ia mengungkapkan, struktur tembok itu membentang dari utara-selatan dari Pegunungan Bamu di utara ke daerah dekat desa Zhaw Marg di selatan.
"Dengan perkiraan volume sekitar 35 ribu meter kubik dari batu itu, akan membutuhkan sumber daya yang signifikan dalam hal tenaga kerja, bahan, dan waktu," tulis Alibaigi, dilansir di Livescience, Ahad (10/11).
Sementara itu, tembikar yang ditemukan di sepanjang dinding menunjukkan tembok itu dibangun sekitar abad keempat sebelum Masehi dan abad keenam Masehi. Menurut Alibaigi, sisa-sisa bangunan, yang sekarang hancur, itu dapat dilhat di tempat-tempat di sepanjang dinding.
"Ini mungkin berhubungan dengan menara kecil atau bangunan. Tembok itu terbuat dari bahan lokal alami, seperti tambalan dan batu, dan mortar gipsum yang masih bertahan di beberapa tempat," tulisnya.
Meskipun keberadaan dinding itu tidak diketahui oleh para arkeolog, Alibaigi menyebut bahwa mereka yang tinggal di dekatnya telah lama mengetahui tentang dinding tersebut. Mereka menyebutnya 'Dinding Gawri'.
Seorang juru bicara Antiquity mengatakan, sejak makalah Alibaigi diterbitkan, jurnal tersebut telah mengetahui bahwa kelompok arkeolog lain melakukan penelitian sebelumnya di dinding kuno tersebut. Namun, penelitian itu tidak pernah dipublikasikan dalam jurnal.
Dinding kuno ini dipandang misterius. Sebab, para arkeolog tidak yakin siapa yang membangun struktur tembok tersebut dan untuk tujuan apa.
Karena kurangnya perlindungan pada dinding pembatas itu, para ilmuwan bahkan tidak yakin dengan lebar dan tinggi yang tepat dari struktur bangunan itu. Namun, mereka memperkirakan bangunan tembok itu memiliki lebar 13 kaki (4 meter) dan tinggi sekitar 10 kaki (3 meter).
Ia mencatat bahwa dinding itu kemungkinan dibangun untuk menandai perbatasan untuk sebuah kekaisaran kuno, mungkin Parthia yang berkembang antara 247 sebelum Masehi dan 224 Masehi atau Sassania (224-651 Masehi).
Kedua kerajaan di Iran barat ini membangun istana besar, kota dan sistem irigasi. Alibaigi berasumsi keduanya kemungkinan memiliki sumber daya untuk membangun Tembok Gawri.
Tembok Gawri yang baru ditemukan ini bukan satu-satunya tembok panjang kuno di Iran. Para arkeolog sebelumnya telah menemukan struktur serupa di bagian utara dan timur laut Iran. Tembok itu kemungkinan dibangun dengan tujuan sebagai benteng pertahanan.
Alibaigi berharap ia akan melakukan penelitian lebih lanjut tentang Tembok Gawri di masa depan. Namun begitu, ia tidak menanggapi permintaan untuk komentar.