Jumat 08 Nov 2019 01:14 WIB

Fitur Pembatasan WhatsApp Ditargetkan Kurangi Hoaks

Penambahan fitur WhatsApp adalah komitmen Facebook perangi hoaks.

Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia Ruben Hattari.
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia Ruben Hattari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Facebook Indonesia mengharapkan fitur pembatasan undangan grup di aplikasi WhatsApp dapat membantu mengurangi penyebaran mis-informasi atau hoaks dalam aplikasi berbagi pesan tersebut. Setelah pembatasan undangan grup dirilis mulai Kamis (7/11).

"Penambahan fitur itu merupakan hasil diskusi kami dengan sekelompok masyarakat dan pemerintah. Kami mempunyai tantangan bagaimana meningkatkan komitmen untuk memerangi mis-informasi," kata Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia Ruben Hattari seusai bertemu dengan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate di Jakarta, Kamis (7/11).

Baca Juga

WhatsApp membuat fitur privasi terbaru berupa kendali bagi pemilik akun untuk menentukan siapa saja yang bisa mengundang pemilik akun itu untuk masuk ke sebuah grup. Pengguna bisa mengatur jika tidak ingin diundang masuk ke sebuah grup oleh orang tertentu yang berada di daftar kontak. Sebaliknya, pengguna juga bisa mengatur bahwa mereka mau diundang masuk ke grup oleh siapa saja dalam kontaknya.

Fitur itu, menurut Ruben, merupakan langkah pencegahan agar pengguna tidak terjebak masuk ke dalam sebuah grup WhatsApp yang tidak dikehendaki.

Fitur baru di WhatsApp itu mirip dengan aturan berbagi privasi konten di Facebook dan Instagram. Kedua aplikasi media jejaring sosial itu tersebut sudah lebih dulu menyediakan kendali kepada pengguna untuk mengatur dengan siapa mereka berbagi konten, termasuk foto dan video.

Perusahaan Facebook belum bisa menjelaskan seperti apa efektivitas setelan privasi terbaru diWhatsApp untuk mengurangi hoaks karena fitur itu baru diluncurkan.

"Itu adalah langkah preventif. Tapi, kalau untuk mengukur dampaknya sangat sulit karena mis-informasi dan bagaimana itu dicerna oleh pengguna berbeda, sangat relatif," kata Ruben.

Setelan privasi untuk membatasi undangan masuk grup dirilis secara global mulai Kamis dan secara bertahap. Harapannya dalam sepekan seluruh pengguna akan mendapatkan fitur itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement