REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ancaman peretasan di era digital sudah tidak bisa dianggap remeh. Selain peretasan privat, ancaman digital juga patut diwaspadai terhadap bisnis, infrastruktur penting hingga pemerintahan.
Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di perusahaan siber keamanan global, Kaspersky mengatakan dengan jumlah pengguna internet di negara kepulauan ini setara 6,5 persen di Asia, menjadikan Indonesia sebagai target menarik dan menggiurkan bagi para pelaku peretasan seluler.
Perlu diingat bahwa semua pengguna harus mengerahkan upaya dalam melindungi ponsel cerdas mereka. Dengan BYOD yang diterapkan di negara ini, Kaspersky juga mendorong bisnis untuk memperhatikan bagaimana karyawan melindungi perangkat mereka, terutama yang digunakan untuk tujuan perusahaan.
"Terutama karena mereka semakin menggunakannya untuk transaksi kritikal seperti berbelanja daring dan perbankan daring," kata Yeo melalui siaran pers yang diterima Republika.
Kaspersky menyarankan beberapa langkah berikut untuk mengenali dan menghindari malware Android.
Unduh aplikasi hanya dari toko resmi seperti Google Play. Walalupun belum sepenuhnya memberikan jaminan keamanan penuh, tetapi risiko untuk menemukan Trojan akan jauh lebih rendah. Aplikasi dari pasar pihak ketiga adalah tempat persis para peretas membuat aplikasi mereka yang penuh dengan malware.
Blokir instalasi perangkat lunak dari sumber pihak ketiga dalam pengaturan perangkat. Ini menghilangkan ancaman yang diunduh secara acak dengan upaya meniru pembaruan sistem dan sejenisnya. Bukalah pengaturan Android Anda, kemudian pilih Keamanan dan hapus centang/nonaktifkan kotak "Sumber Tidak Dikenal" (Unknown Sources).
Ingatlah untuk selalu menginstal pembaruan sistem dan aplikasi --- upaya ini mampu memperbaiki kerentanan yang dapat dieksploitasi oleh para pelaku kejahatan siber
Berpikir keras sebelum mengklik tautan yang mencurigakan dalam email atau pesan teks.
Perhatikan izin yang diminta oleh aplikasi selama melakukan instalasi. Pikirkan apakah izin yang tertera cocok dengan tujuan aplikasi. Memberi izin yang salah dapat mengirim data sensitif Anda kepada pihak ketiga.
Waspada terhadap uji coba antivirus gratis karena bisa jadi itu adalah malware samaran yang dapat menyerang perangkat seluler Anda. Perangkat lunak keamanan Android yang terjangkau tersedia dari vendor tepercaya dan secara efektif melakukan pekerjaan memblokir aplikasi berbahaya.