REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para peneliti telah menemukan lubang hitam baru di galaksi. Besaran lubang hitang itu hanya 3,3 kali lebih besar dari massa matahari dan menjadikan hal tersebut sebagai Black Hole terkecil yang pernah ada.
"Petunjuk ini menunjukkan bahwa ada populasi lain di luar sana yang kami belum benar-benar selidiki dalam mencari lubang hitam," kata Profesor Astronomi dari Ohio State University Todd Thompson seperti diwartakan Independent, Jumat (1/11).
Temuan lubang hitam itu jauh dari yang telah diperkirakan para peneliti selama bertahun-tahun. Mereka sebelumnya memprediksi jika fenomena antariksa itu berukuran setidaknya lima hingga 15 kali lebih besar dari massa matahari.
Para astronom melihat melalui data yang dikumpulkan dari Eksperimen Percobaan Galactic Observatory Apache Point. Percobaan itu mengumpulkan spektrum cahaya dari sekitar 100 ribu bintang di galaksi Bima Sakti hingga menemukan lubang hitam bermassa rendah yang 3,3 kali massa matahari.
Pada 2017 para ilmuwan menggunakan Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory untuk melihat dua lubang hitam bergabung bersama di galaksi 1,8 miliar tahun cahaya. Satu lubang hitam adalah 31 kali massa matahari dan yang lainnya 25 kali massa.
Para peneliti menduga ini berarti lubang hitam juga dapat ditemukan di suatu tempat antara ukuran bintang neutron terbesar dan lubang hitam terkecil. Thompson mengatakan, manusia berusaha memahami ledakan supernova, bagaimana bintang-bintang hitam supermasif meledak dan bagaimana unsur-unsur terbentuk dalam bintang-bintang supermasif.
Thompson mengatakan, ekperimen ini menjadi temuan cara baru untuk mencari lubang hitam. Disaat yang bersamaan, dia melanjutkan, cara ini juga berpotensi mengidentifikasi salah satu dari yang pertama dari kelas baru lubang hitam bermassa rendah yang belum dimiliki para astronom sebelumnya.
"Jadi jika kita dapat mengungkapkan populasi baru lubang hitam, itu akan memberi tahu kita lebih banyak tentang bintang mana yang meledak, yang tidak membentuk lubang hitam dan yang membentuk bintang neutron. Ini membuka bidang studi baru," katanya.