Selasa 29 Oct 2019 16:12 WIB

Indonesia Raih 8 Emas di Ajang Kompetisi Sains Internasional

Indonesia bersaing dengan pelajar dari Vietnam, Filipina, dan Malaysia.

Tim Indonesia berkompetisi dalam International Science Competition (ISC).
Foto: kpm
Tim Indonesia berkompetisi dalam International Science Competition (ISC).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Prestasi membanggakan kembali ditorehkan pelajar Indonesia dalam perhelatan International Science Competition (ISC). Ajang ini berlangsung pada 24-27 Oktober 2019 di Bogor.

Prestasi yang diraih melalui perjuangan Individual Contest dan Team Contest tersebut, berhasil menyabet 8 medali emas, 9 medali perak, 17 medali perunggu, dan 39 Merit. Sedangkan untuk kompetisi beregu meraih 1 Trophy Grand Champion, 1 Trophy First Runner Up, 1 Trophy Second Runner Up, dan 2 Trophy Third Runner Up.

Baca Juga

Sebelum bertanding di kancah internasional, Tim Indonesia yang berjumlah 73 pelajar terpilih kelas 4 SD-9 SMP ini dilatih selama 5 hari 4 malam. Mereka mengerjakan beragam bentuk soal olimpiade sains dan simulasi Team contest Robotic. Tak hanya itu, para peserta juga dilatih untuk mempersiapkan mental berkompetisi dibawah bimbingan tim Klinik Pendidikan MIPA.

Pada pelaksanaan kompetisi, Tim Indonesia bersaing dengan pelajar dari Vietnam, Filipina, dan Malaysia. Adapun total peserta yang ikut serta dalam ajang tersebut sebanyak 185 peserta.

Ketua Penyelenggara ISC Muchammad Fachri mengatakan ISC merupakan wadah kompetisi untuk memberikan kesempatan bagi pelajar yang ingin mendalami ilmu sains. “Dengan menghadirkan kompetisi sains bertaraf internasional, Klinik Pendidikan MIPA berupaya mendukung ekosistem kompetisi sains yang bervariasi dan memotivasi anak untuk terus belajar dan berkarya,” ungkap Fachri.

Sementara itu, Team Leader Indonesia, Ina Ana Khoeriah mengungkapkan rasa syukur dan bangga atas capaian tim Indonesia. Ia berharap prestasi yang ditorehkan menjadi motivasi bagi para pelajar Indonesia lainnya untuk lebih semangat belajar dan aktif dalam berbagai kompetisi akademik.

Ina juga menambahkan prestasi yang diraih tak terlepas dari dukungan dan kerja sama yang telah terjalin dari antara KPM dengan berbagai pihak, di antaranya, Tim pelatih dari Klinik Pendidikan MIPA (KPM), para pembina di daerah, guru di sekolah, dan para orang tua.

Fansen Chandra Funata, salah seorang peserta tak bisa menutupi kegembiraannya karena dapat mempersembahkan 1 medali Emas (Individual Contest) untuk Indonesia. “Saya merasa sangat senang, akhirnya perjuangan saya menuai hasil yang terbaik,” ujar pelajar SMP Darma Yudha Pekanbaru.

Semangat Fansen dalam meraih prestasi ini layak dijadikan inspirasi bagi pelajar lainnya. Bahkan, Fansen pun tak cepat berpuas diri dan terus belajar guna mempersiapkan kompetisi di masa yang akan datang. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement