REPUBLIKA.CO.ID, XIAMEN – Para ilmuan telah terbantu dengan adanya Teleskop sinar-X pertama China. Sebab, dengan adanya hal tersebut, pengamatan para ilmuan untuk lebih memahami benda-benda asing di langit, seperti lubang hitam dan bintang-bintang neutron bisa lebih dimudahkan.
Sejak pengiriman Hard X-ray Modulation Telescope (HXMT) pada 15 Juni 2017 ke orbit sejauh ini telah berhasil mendeteksi daerah-daerah yang dimungkinkan paling dekat dengan lubang hitam. Teleskop itu berada di ketinggian sekitar 550 Km di atas permukaan bumi.
Menurut wakil kepala perancang satelit China Lu Fangjun, pihaknya telah menyoroti cahaya pada sifat lubang hitam dan bintang neutron termasuk perilaku dan radiasi benda di dekat medan magnet dan gravitasi yang kuat.
Selain itu, tim peneliti dari Institut Fisika Energi Tinggi dari Akademi Ilmu Pengetahuan China juga telah mengumumkan beberapa temuan teleskop ruang angkasa di Majelis Sains Antariksa China pertama, yang dibuka Sabtu lalu di Xiamen, China Timur. Satelit itu disebut-sebut telah melakukan pengamatan presisi dan frekuensi tinggi pada sistem bintang biner yang dibentuk oleh lubang hitam dan bintang neutron serta bintang normal.
Dalam prosesnya, menurut Lu, ketika masalah terkait bintang normal didorong oleh gravitasi yang kuat, dan jatuh ke dalam lubang hitam atau neutron, proses itu dipercepat serta dipanaskan kembali selama prosesnya, dan memancarkan sinar-X.
"Kami menyebutnya sistem sinar-X, yang dianggap sebagai laboratorium alami dengan kondisi fisik ekstrem," kata Lu seperti dilansir Xinhuanet, Ahad (27/10).
Hingga kini, para ilmuwan itu mengklaim telah mempelajari banyak fenomena yang tidak dapat mereka tiru di Bumi dengan pengamatan sistem seperti itu. Bahkan, dengan adanya bantuan dari sinar-X tadi, dimungkinkan juga bahwa para ilmuan itu akan lebih banyak mempelajari karakteristik dari lubang hitam dan bintang neutron.
“HXMT telah menemukan perubahan semu periodik dari sinar-X energi tinggi, yang dipancarkan oleh materi di dekat lubang hitam dan bintang-bintang neutron,” kata Lu.
Lu menegaskan, dibandingkan dengan satelit astronomi sinar-X negara lain, HXMT diklaim memiliki area deteksi yang lebih besar, rentang energi yang lebih luas dan waktu kerja yang lebih efektif. Sambung dia, hal tersebut justru memberikan keuntungan untuk mengamati lubang hitam dan bintang neutron dengan memancarkan sinar-X.
Hingga kini, operasional melalui teleskop di orbit itu sudah lebih dari dua tahun, selain telah melakukan lebih dari seribu pengamatan dan mengirimkan kembali data ilmiah sekitar 2TB.