Selasa 22 Oct 2019 13:34 WIB

Para Ilmuwan Merintis Cara Mendeteksi Kuman Penyebab Kanker

Diketahui beberapa hubungan kuat antara infeksi dan kanker

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Esthi Maharani
Sampel darah Mengandung sel kanker
Foto: CNN
Sampel darah Mengandung sel kanker

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ilmuwan di University of East Anglia memelopori cara baru untuk menemukan bakteri dan virus yang terkait dengan kanker. Beberapa infeksi telah dikaitkan dengan kanker termasuk kanker lambung dan kanker serviks.

Penelitian baru yang diterbitkan di Genome Biologyshows ini menunjukkan bagaimana data genom yang dikumpulkan dari tumor dapat diurutkan untuk mengungkapkan bakteri dan virus terkait lainnya. Karenanya diharapkan penelitian ini dapat membantu mendeteksi kuman penyebab kanker, dan mendorong terciptanya vaksin kanker seperti vaksin HPV.

Peneliti utama Dr Dan Brewer mengatakan, dari penelitian itu diketahui beberapa hubungan kuat antara infeksi dan kanker. Misalnya adanya bakteri Helicobacter pylori di saluran pencernaan dapat menyebabkan tukak lambung dan dikaitkan dengan kanker lambung. Sementara itu beberapa jenis virus HPV juga dapat menyebabkan kanker serviks.

"Ketika sampel tumor di sekuensing seluruh genom, DNA dari patogen juga akan diurutkan sehingga memungkinkan untuk mendeteksi dan mengukur patogen," kata Brewer, dilansir Bright Surf, Selasa (22/10).

"Ini memberi kami kesempatan luar biasa untuk mengumpulkan data yang akan membantu menemukan hubungan baru antara bakteri dan virus dan berbagai jenis kanker," tambah Brewer.

Peneliti pascasarjana Abraham Gihawi yang terlibat dalam penelitian mengatakan, selama ini telah banyak kajian ilmiah yang mencoba mengurutkan seluruh untai DNA pada manusia. Sedang pada penelitian baru ini tidak hanya DNA yang diurutkan, namun mengurutkan semua jaringan pada manusia.

"Untuk simulasi, kami menghasilkan genom 'tiruan' yang mengandung sebagian besar rangkaian manusia dan melengkapinya dengan sejumlah kecil rangkaian patogen. Selain menemukan patogen yang diketahui terkait dengan kanker, kami juga mendeteksi lebih banyak lagi. Dan penelitian baru sampai permukaan, kami akan terus menggalinya," kata Gihawi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement