REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jepang berencana mengirim robot ke bulan pada 2021. Robot yang diberi nama Yaoki merupakan teknologi yang dikembangkan oleh perusahaan astrobotic yang berbasis di Tokyo, Dymon.
"Yaoki akan menghasilkan penjelajahan bulan pertama dari Jepang untuk menjelajahi permukaan bulan," kata CEO Dymon Shinichiro Nakajima seperti dikutip laman Space, Sabtu (19/10).
Shinichiro mengatakan, Yaoki telah sukses menjalani lebih dari 100 tes untuk diberangkatkan ke bulan. Lanjutnya, Yaoki juga memiliki roda terkecil namun paling efektif yang pernah diproduksi untuk menjalankan misi di satelit bumi tersebut.
"Kami siap untuk menyelesaikan pengembangan dan terbang pada tahun 2021," kata dia lagi.
Shinichiro mengungkapkan, misi pertama ini bisa menjadi awal dari sesuatu yang besar di bulan bagi Dymon. Dia mengatakan, perusahaan bertujuan untuk mendaratkan 100 buah Yaoki pada 2030 mendatang.
Yaoki tidak akan sendiri pergi ke bulan. Robot tersebut akan terbang bersama dengan
30 muatan lain dimana 14 di antaranya akan disediakan NASA sebagai sponsor misi penjelahan tersebut.
Mereka akan pergi ke bulan dengan misi yang diberi nama Peregrine. Nama itu diambil dari roket bentukan perusahaan astrorobotic asal Pittsburgh, Pennsylvania di Amerika Serikat (AS).
Ini akan menjadi penerbangan perdana bagi Peregrine dan roketnya, kendaraan Vulcan Centaur baru dari United Launch Alliance dan mungkin menjadi pendaratan bulan pertama yang sukses oleh pesawat ruang angkasa pribadi.
Tak hanya Yaoki, Peregrine juga akan mengangkut benda kecil asal Inggris yang dikembangkan oleh perusahaan asal London, Spacebit. Senada dengan Yaoki, benda kecil berkaki empat itu juga akan mendarat di bulan untuk kali pertama.
Badan antariksa AS mendanai misi tersebut melalui program Commercial Lunar Payload Services (CLPS). Dana yang dihabiskan untuk misi tersebut mencapai 79,5 juta dolar AS.