Selasa 15 Oct 2019 02:40 WIB

Jejak Digital Kelak Dapat Mendukung atau Menentang Kita

Sebelum mengunggah sesuatu, ingatlah dampak dari jejak digital yang ditinggalkan.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Reiny Dwinanda
Aplikasi media sosial di ponsel pintar (Ilustrasi)
Foto: VOA
Aplikasi media sosial di ponsel pintar (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemajuan teknologi membuat banyak orang tak bisa jauh dari internet untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Akan tetapi, maraknya kasus pelecehan seksual, penyalahgunaan data pribadi tanpa izin pemiliknya, dan kasus-kasus cyberbullying, membuat pengguna harus berhati-hati dalam menggunakan internet.

Communications Manager Google Indonesia, Feliciana Wienanthan, menjelaskan, setidaknya ada dua hal yang harus diingat dan harus disadari oleh para perempuan yang gemar bermain internet. Hal yang pertama adalah adanya jejak digital.

"Kita harus paham betul akan rekam jejak digital kita. Ini nggak hanya untuk perempuan saja, tapi untuk semua orang. Karena, itu merupakan tanggung jawab tiap individu," ungkap Feliciana kepada Republika.co.id, di Google Indonesia, Jakarta Selatan, Kamis (10/10).

Dengan mengingat ada jejak yang ditinggalkan, pengguna internet seharusnya berpikir ulang sebelum melakukan aktivitas di dunia maya, termasuk ketika akan mengunggah sesuatu yang buruk. Rekam jejak digital dapat menjadi bukti yang digunakan untuk menentang atau mendukung seseorang di masa depan.

Feliciana mencontohkan, ketika seseorang mengunggah kata-kata yang tak baik, maka hal itu mungkin dapat menjadi bumerang di kemudian hari. Unggahan itu akan menjadi jejak digital dan dapat memengaruhi reputasi seseorang.

Belum lagi, potensi ancaman penipuan dengan menggunakan foto orang lain. Ancaman-ancaman ini membuat Feliciana menyarankan untuk berhati-hati dalam membuat rekam jejak digital.

"Rekam jejak digital itu sudah mencakup semuanya. Kalau sudah sadar akan ini, maka kita akan lebih berhati-hati dalam mengunggah suatu unggahan, baik tulisan maupun foto," ungkap dia.

Hal berikutnya yang harus diingat oleh publik internet adalah mereka harus rajin membaca mengenai syarat dan ketentuan ketika akan mengunduh aplikasi atau membuat akun media sosial. Meskipun bacaan mengenai terms and conditions itu sangat banyak, namun tak ada salahnya memahami satu per satu poin yang tertera.

"Memang harus rajin ngulik. Karena terms and conditions itu seperti kontrak. Biasanya kan kita langsung centang saja untuk menerimanya. Bahaya kalau kontrak tidak kita baca tapi langsung sepakati," ujar Feliciana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement