REPUBLIKA.CO.ID, SERPONG -- Pusat Penelitian Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengembangkan produk pangan fungsional dari rumput laut dan teh untuk mencegah stunting dan obesitas, yang mana sejalan dengan upaya mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan.
"Salah satu cara untuk mencegah stunting adalah dengan memperbaiki sistem imun atau kekebalan tubuh dalam tubuh anak. Caranya adalah dengan mengkonsumsi pangan fungsional yang dapat meningkatkan sistem imun tubuh," kata Pelaksana Tugas Kepala Pusat Penelitian Kimia LIPI Raden Arthur Ario Lelono di Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (10/10).
Pangan fungsional yang diciptakan Pusat Penelitian Kimia LIPI adalah biskuit dari rumput laut hijau untuk membantu kecukupan gizi mencegah stunting pada balita; bubur folacine yang kaya asam folat untuk balita dalam rangka mencegah stunting.
Kemudian, institusi itu juga membuat minuman dari sayuran dan buah sebagai pengikat kolesterol; pangan pintar kaya asam folat berbasis sayuran, jagung dan mocaf; minuman instan dari teh gambung untuk pembantu pencegah obesitas; teh celup dengan daun herbal untuk membantu menurunkan resiko obesitas.
Menurut Arthur, Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang kaya dan menjadi sumber bahan baku untuk membuat pangan fungsional. "Potensi pangan di Indonesia sangat kaya dan melimpah, bisa berasal dari pertanian, perkebunan, peternakan, dan kelautan," ujarnya.
Salah satu pangan yang berfungsi sebagai senyawa alami untuk meningkatkan kekebalan tubuh adalah Caulerpa lentilifera atau rumput laut hijau. Kekayaan alam Indonesia lainnya yang dapat dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi adalah teh.
"Teh sangat baik untuk diet, selain itu berfungsi sebagai antioksidan, penurun kolesterol, peningkatan metabolisme tubuh, penjaga kesehatan tulang, dan pencegah diabetes," ujar Arthur.