REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelamahan utama dalam hal keamanan yang ada di aplikasi chat Whatsapp telah ditemukan. Dilansir The Independent, salah satu fitur memungkinkan peretas atau hacker membajak ponsel pengguna dengan mengirimkan gif terlebih dahulu.
Dari sana, gif yang diterima pengguna memungkinkan peretas untuk mencuri file dan melihat pesan obrolan dari perangkat Android yang telah disusupi bug tersebut. Bug di WhatsApp ini pertama kali ditemukan oleh seorang peneliti keamanan yang menamakan dirinya Awakened.
Menurut Awakened, malware yang bersifat double-free vulnerability (kerentanan bebas ganda) ini hanya dipicu jika pengguna membuka gif yang dikirimkan, setelah dibuat khusus melalui aplikasi olah pesan. Secara khusus, bug mempengaruhi perangkat dengan sistem Android 8.1 dan 9.0.
“Dalam versi Android yang lebih lama, double-free masih bisa dipicu, namun aplikasinya hanya macet sebelum mencapai titik untuk bisa mengendalikan,” ujar Awakened.
WhatsApp kemudian telah mulai mengeluarkan perbaikan. Meski demikian, pengguna tetap perlu memperbarui aplikasi ke versi terbaru agar terhindar dari menjadi korban peretasan.
“Masalah ini telah dilaporkan dan segera diatasi, Kami tak memiliki alasan untuk percaya bahwa ini mempengaruhi pengguna manapun dan tetap selalu berusaha menyediakan fitur keamanan terbaru pada pengguna,” jelas juru bicara WhatsApp.
Awal pekan ini, WhatsApp sedang menguji fitur baru yang akan melihat pesan menghilang setelah dikirim. Fitur ini hanya tersedia dalam versi beta aplikasi, membawa aplikasi ini akan sejalan dengan sejumlah pesaing, seperti Snapchat dan Telegram.