REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Perusahaan teknologi penyedia layanan perjalanan dan gaya hidup, Traveloka, mencermati ada tren baru di kalangan konsumennya. Traveloka menyebut bahwa permintaan terhadap hotel ramah Muslim atau halal telah menjadi salah satu tren belakangan ini.
“Itu salah satu tren yang cukup menarik, hotel syariah jadi salah satu yang kita ulas,” kata Kepala Pemasaran Akomodari Traveloka Shirley Lesmana usai konferensi pers Traveloka EPIC SALE di Jakarta Pusat, Jumat (20/9).
Karena cukup tingginya permintaan dari sisi konsumen, Traveloka banyak melakukan ulasan-ulasan. Namun, Shirley tidak memaparkan angka demand terhadap hotel syariah tersebut.
“Kami secara proaktif mengulas beberapa hotel yang juga mengedepankan konsep syariah,” ujar dia.
Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) melaporkan hingga saat ini baru ada lima hotel yang mengantong sertifikat syariah. Ketua Bidang Industri Bisnis dan Ekonomi Syariah DSN MUI, Moch Bukhori Muslim menyampaikan, belum ada hotel syariah yang berbintang empat maupun lima.
"Total hotel dengan sertifikat syariah sudah ada lima, semuanya bintang tiga," kata dia pada Republika.co.id, Jumat (6/9).
Menurut Bukhori, DSN selalu siap melakukan sertifikasi hotel sesuai standar dan prosedur yang ada. Jika semua syarat telah terpenuhi, prosesnya cukup pendek hanya sekitar 14 hari.
Hotel yang sudah mengantongi sertifikat halal diantaranya Hotel Syariah Solo, Sofyan Betawi Menteng Jakarta, Sofyan Tebet, dan dua hotel lagi di Aceh. Dalam waktu dekat, diharapkan jumlahnya bisa meningkat pesat.
"Kami ingin tahun ini ada 50 hotel," kata Bukhori.