Jumat 13 Sep 2019 05:47 WIB

Ilmuwan Temukan Air di Atmosfer Exoplanet K2-18b

Exoplanet ini memiliki suhu mirip dengan Bumi yang dapat mendukung kehidupan.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Gita Amanda
Air
Air

REPUBLIKA.CO.ID, ARIS—Air telah ditemukan untuk pertama kalinya di atmosfer sebuah exoplanet. Ilmuwan mengungkapkan exoplanet ini memiliki suhu mirip dengan Bumi yang dapat mendukung kehidupan.

K2-18b memiliki delapan kali massa Bumi dan berukuran dua kali lebih besar. Exoplanet tersebut mengorbit bintangnya di kejauhan, dimana air dapat ada dalam bentuk cair.

Baca Juga

“Planet ini adalah kandidat terbaik yang kita miliki di luar tata surya kita dalam pencarian tanda-tanda kehidupan. Kami tidak bisa berasumsi bahwa ia memiliki lautan di permukaan, tetapi itu adalah kemungkinan nyata,” kata rekan penulis Giovanna Tinetti, seorang astronom di University College London, seperti yang dilansir dari Malay Mail, Kamis (12/9).

Sebanyak 4.000 exoplanet sudah terdeteksi hingga saat ini. K2-18b merupakan exoplanet pertama yang diketahui memiliki gabungan permukaan berbatu dan atmosfer dengan air. Kebanyakan exoplanet dengan atmosfer adalah bola gas raksasa dan beberapa planet berbatu yang datanya tersedia tampaknya tidak memiliki atmosfer sama sekali.

Bahkan jika melakukannya, sebagian besar planet mirip Bumi terlalu jauh dari bintang mereka untuk memiliki air cair atau sangat dekat sehingga H2O telah menguap.

Pemimpin penulis Angelos Tsiaras mengatakan menemukan air di dunia yang berpotensi layak huni selain Bumi sangat menarik. K2-18b bukan Bumi, tutur Tsiaras, namun itu membawa kita lebih dekat untuk menjawab pertanyaan mendasar, yakni apakah Bumi itu unik?

Bekerja dengan data spketroskopi yang ditangkap pada 2016 dan 2017 oleh Hubble Space Telecope, Tsiaras dan timnya menggunakan algoritma open-source untuk menganalisis cahaya bintang yang disaring melalui atmosfer K2-18b.

Mereka menemukan tanda uap air. Jumlah berapa banyaknya masih belum pasti, tetapi pemodelan komputer menyarankan konsentrasi antara 0,1 dan 50 persen. Sebagai perbandingan, presentase uap air di atmosfer Bumi bervariasi antara 0,2 persen di atas kutub dan hingga empat persen di daerah tropis.

Studi tersebut mengungkapkan adanya bukti hidrogen dan helium. Nitrogen dan metana juga mungkin ada, tetapi dengan teknologi saat ini tetap tidak terdeteksi. Penelitian lebih lanjut akan dapat menentukan tingkat cakupan awan dan presentase air di atmosfer.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement