Rabu 11 Sep 2019 07:25 WIB

Indonesia Masih Kekurangan Ahli Siber

Jumlah SDM Indonesia dengan keahlian siber terbatas, padahal kebutuhannya besar.

Keamanan Siber. Ilustrasi
Foto: Reuters
Keamanan Siber. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah tingginya pengguna media internet di Indonesia, Sumber Daya Manusia (SDM) yang ahli dibidang teknologi justru masih terbatas. Padahal, kebutuhan tenaga kerja dibidang Teknologi dan Informasi (TI) di Indonesia masih sangat besar.

Ketua Indonesia Cyber Security Forum (ICSF) Ardi Sutedja menjelaskan, jumlah SDM Indonesia yang memiliki keahlian bidang siber masih cukup terbatas, padahal kebutuhan terhadap ahli IT cukup besar.

Baca Juga

"Sekarang belum banyak universitas yang mampu mencetak ahli siber," katanya, Selasa (11/9). Ia juga menambahkan bahwa masalah itu terjadi karena teknologi siber belum menjadi prioritas pendidikan dari tingkat mendasar sampai tinggi di Indonesia.

Menurut Ardi, rencana kerja sama Indonesia dengan Rusia dalam mengembangkan teknologi keamanan siber cukup tepat. Hal ini cukup penting karena perusahaan Indonesia dari berbagai bidang dapat menjajaki peluang kerja sama peningkatan kapasitas bidang SDM dengan Rusia.

Apalagi, menurut dia, Rusia merupakan salah satu negara yang pengembangan teknologi sibernyacukup maju di samping Amerika Serikat dan China "Dulu, Rusia itu cukup tertutup, sekarang mereka berusaha reaching out. Tujuan utama acara ini memang bisnis, tetapi saya lihat mereka juga tertarik membuat kolaborasi pengembangan teknologi dengan perusahaan Indonesia," kata Ardi.

Beberapa perusahaan Rusia yang memberikan paparan dalam lokakarya tersebut, yakniGeoscan LTD, BI.ZONE, Trusted Access Technologies, dan T8 LLC, sementara kampus yang turut memberi presentasi, antara lain Tomsk University dan Irkutsk National Research University.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement