Rabu 04 Sep 2019 04:11 WIB

Ratusan Tulang Belulang Tumbal Anak-Anak Ditemukan di Peru

Arkeolog menduga anak-anak dibunuh sebagai tumbal untuk dewa yang mengendalikan angin

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Dwi Murdaningsih
Arkeolog menemukan 227 tulang belulang anak-anak yang dijadikan tumbal ratusan tahun lalu di Peru.
Foto: livescience
Arkeolog menemukan 227 tulang belulang anak-anak yang dijadikan tumbal ratusan tahun lalu di Peru.

REPUBLIKA.CO.ID, LIMA -- Arkeolog menemukan 227 tulang belulang anak-anak yang dijadikan tumbal ratusan tahun lalu. Tulang belulang ini  terkubur dalam sebuah situs di padang pasir pantai, Lima Utara, Peru.

Menurut para peneliti yang mengeruk situs tersebut, temuan ini menjadi situs penguburan tumbal anak terbesar yang pernah ditemukan. Ratusan kerangka yang ditemukan, menurut para peneliti bisa saja merupakan temuan awal.

"Di manapun kamu menggali, ada saja temuan tulang belulang lain," kata Kepala Arkeolog, Feren Castillo dikutip dari livescience.com, Rabu (4/9).

Tulang-belulang anak-anak ini diprediksi dikubur antara 600 sampai 800 tahun silam. Mereka ditemukan menghadap kota Huanchaco, Peru yang dulunya menjadi pelabuhan favorit masyarakat budaya pre-Columbian Chimu, yakni masyarakat yang tinggal di Pantai Utara Peru sampai mereka ditaklukan Kerajaan Inca pada 1475.

Menurut Castillo, tampaknya anak-anak tersebut diminta untuk berjalan ke pantai lalu ditusuk di bagian dada, kemudian dikuburkan dalam sebuah kuburan masal. Anak-anak dari Huanchaco itu diprediksi berusia antara empat sampai 14 tahun saat mereka dibunuh.

Sejumlah tulang belulang juga masih meninggalkan sedikit kulit dan rambut.

Castillo mengatakan, diduga kuat anak-anak itu dibunuh sebagai tumbal untuk dewa yang mengendalikan angin El-Nino, yakni angin yang mengendalikan perputaran iklim terkait badai di Amerika Selatan.

Pengambilan tumbal dengan alasan cuaca juga diprediksi terjadi di dekat situs arkeologi Chimu, Huanchaquito. Sebanyak 140 kerangka anak-anak berusia lima sampai 14 tahun ditemukan pada 2018 lalu. Kerangka anak-anak ini menunjukkan kondisi dada yang dibelah, jantung sejumlah anak di antaranya bahkan telah diambil.

Sejumlah tulang belulang hewan Llama juga ditemukan di dekat situs tersebut. Saat itu, temuan di Chimu dianggap sebagai temuan kuburan tumbal terbesar sebelum akhirnya temuan di utara Lima ini  ditemukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement