Selasa 03 Sep 2019 01:40 WIB

Menkominfo: 500 Ribu URL Sebarkan Hoaks tentang Papua

Kemenkominfo belum sepenuhnya memulihkan akses internet di Papua dan Papua Barat.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan pihaknya sudah mencatat ada sebanyak 500 ribu URL (Uniform Resource Locator) atau alamat website yang terdeteksi menyebarkan hoaks terkait isu Papua. Hoaks yang dimaksud Menkominfo adalah berisikan pesan adu domba, informasi palsu dan konten yang dikhawatirkan memperparah kondisi konflik di Papua dan Papua Barat.

"Kalau jumlah URL yang digunakan untuk menyebarkan hoaks sampai kemarin saya diupdate sudah lebih 500 ribu," kata Rudiantara di Padang, Senin (2/9).

Rudiantara menyebut penyebaran hoaks mengenai isu Papua dan Papua Barat ini lebih ramai dilakukan melaui media sosial Twitter. Karena itulah sampai sekarang kata Menkominfo, pihaknya belum memulihkan akses internet di kedua provinsi tersebut untuk meredam konflik yang lebih luas dan lebih parah.

Tapi pihaknya kata Rudiantara sudah meninjau ulang semua kabupaten dan kota yang ada di Papua dan Papua Barat. Bila sudah ada wilayah atau kabupaten/kota yang diketahui aman, maka Menekominfo akan segera memulihkan akses internet di wilayah tersebut.

Rudiantara menyebut Kementerian Kominfo terus memantau 29 kabupaten dan kota di Provinsi Papua dan 13 kabupaten dan kota di Provinsi Papua Barat. Ia menyebut tidak tertutup kemungkinan ada kabupaten dan kota yang besok sudah dapat dipulihkan jaringan internetnya bila sudah dipastikan aman oleh pihak keamanan.

"Bapak Wiranto (Menko Polhukam) membuat pernyataan kalau sudah kondusif, makan internet akan dipulihkan kembali," ujarnya.

Tapi hingga saat ini kata Rudiantara belum ada informasi yang dilaporkan ke Kemenkominfo kalau sudah ada daerah yang dipastikan kondusif. "Kalau sekarang belum. Kita tunggu dari pihak keamanan. Kalau memang sudah pulih, operator akan merestore layanan datannya," katanya menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement