Kamis 29 Aug 2019 13:30 WIB

Pakar: UKM Indonesia Diminta Tingkatkan Keamanan Cloud

Sebagian pelaku usaha bingung memulai meningkatkan keamanan cloud.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nora Azizah
Keamanan siber
Keamanan siber

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memigrasikan data perusahaan ke dunia virtual merupakan hal penting. Namun, perusahaan harus memahami perhatian terhadap pertahanan kemanan siber juga diperlukan. Konektivitas lebih besar memunculkan risiko dan kerentanan yang lebih besar juga.

Territory Channel Manager SEA Kaspersky Lab Indonesia Dony Koesmandarin

Baca Juga

meyakini, perusahaan dan UKM di Indonesia dapat menemukan pijakan dalam meningkatkan kemanan cloud-nya. Kendati demikian, dia tidak menampik, beberapa masih tidak tahu harus memulai dari mana.

“Kami, Kaspersky hadir di sini untuk membimbing mereka dalam membangun pertahanan virtual. Solusi dan layanan kami dibuat khusus untuk melindungi ancaman tentunya akan sangat membantu,” kata Dony Koesmandarin dalam jumpa pers di Le Meridien, Jakarta Pusat, Rabu lalu.

Terkait kemanan siber, Dony memberikan sejumlah rekomendasi dari Kaspersky bagi para perusahaan dalam melindungi bisnisnya. Pertama, meningkatkan kesadaran di antara para karyawan mengenai ancaman siber, di mana mereka bisa saja menjadi target serangan. Mereka tidak boleh mengeklik tautan atau membuka lampiran dalam ruang lingkup komunikasi dari pengguna yang tidak dikenal atau mengunduh file atau program dari sumber yang tidak dipercaya.

Kedua, dalam beberapa kesempatan, departemen berbeda dapat menggunakan platform cloud yang melewati TI dan tim kemananan TI. Untuk meminimalkan risiko penggunaan platform cloud yang tidak disetujui, lakukan edukasi pada staf mengenai efek negatif TI bayangan, serta membuat prosedur dalam membeli dan mengonsumsi infrastruktur cloud pada setiap departemen.

Ketiga, menggunakan solusi keamanan titik akhir untuk mencegah vektor serangan rekayasa sosial. Itu harus mencakup perlindungan untuk jaringan surel, surel klien, dan penjelajah web. Keempat, jangan menunda implementasi perlindungan untuk infrastruktur cloud. Saat bermigrasi ke cloud, pahami peta jalan migrasi Anda dan area tanggung jawab untuk setiap jenis platform cloud yang digunakan.

Kelima, infrastruktur cloud sering kali merupakan objek dinamis yang kurang transparan. Akan sangat baik untuk menggunakan solusi keamanan siber khusus yang memiliki konsol manajemen terpadu dalam mengelola kemanan di semua //platform cloud//, dan mendukung deteksi otomatis host cloud, serta autoscaling untuk menciptakan perlindungan pada masing-masing platform.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement