REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apple menyatakan tidak akan lagi menyimpan rekaman audio dari interaksi penggunanya dengan Siri. Raksasa teknologi itu mengeluarkan permintaan maaf karena telah melakukannya kesalahan itu sebelumnya.
“Kami menyadari bahwa kami belum sepenuhnya memenuhi cita-cita, dan untuk itu, kami meminta maaf,” kata Apple dalam laman situsnya.
Dilansir dari USA Today, Kamis (29/8), Apple mendapat banyak tekanan atas tindakan yang menyatakan bahwa kontraktor secara teratur mendengar informasi pengguna, seperti, catatan medis, transaksi narkoba, dan rekaman pasangan yang berhubungan seks sebagai bagian dari memberikan kontrol kualitas atau penilaian Siri. “Kami tahu pelanggan prihatin... Kami mendengar keprihatinan mereka,” tulis perusahaan itu.
Sebelumnya, Apple mengumumkan menghentikan praktik penilaian, setelah adanya pembaruan perangkat lunak dan perubahan lainnya. “Sebelum kami menangguhkan penilaian, proses kami melibatkan peninjauan sampel audio kecil dari permintaan Siri, kurang dari 0,2 persen, dan transkrip yang dihasilkan komputer mereka, untuk mengukur seberapa baik Siri merespons dan untuk meningkatkan keandalannya,” kata Apple.
Misalnya, apakah pengguna bermaksud membangunkan Siri? Apakah Siri mendengar permintaan itu dengan akurat? Dan, apakah Siri menanggapi permintaan itu dengan tepat?
Meskipun tidak akan lagi menggunakan rekaman audio Siri secara default, Apple mengatakan akan membiarkan pelanggan memilih program. Sehingga dapat terus meningkatkan asisten digital yang banyak digunakan melalui sampel audio tersebut.
Apple memastikan hanya karyawan perusahaan sendiri yang diizinkan mendengarkan pertukaran audio dengan Siri dari pelanggan yang mengizinkan akses. Apple juga akan menghapus rekaman apa pun yang ditetapkan tidak sengaja. Apple telah berulang kali menyebut privasi sebagai hak asasi manusia, bahkan telah menjalankan iklan menggembar-gemborkan catatan privasinya.