REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sejumlah bandara di Inggris segera mengakhiri aturan pembatasan cairan pada penerbangan. Teknologi baru membuat penumpang pesawat tidak perlu lagi memusingkan batas maksimal 100 mililiter cairan di barang bawaan.
Bandar Udara Internasional London Heathrow telah menginvestasikan jutaan poundsterling untuk teknologi tersebut. Peningkatan pemindai keamanan itu memiliki cara kerja yang mirip dengan CT-scan di rumah sakit.
Teknologi bakal memberikan gambar detail isi tas dan memungkinkan gambar diputar dan dibedah secara visual. Pimpinan bandara memperkirakan nantinya pemeriksaan barang penumpang berlangsung 50 hingga 60 kali lebih cepat daripada saat ini.
"Kami dapat mendeteksi cairan apa yang ada di dalam botol, melihat apakah ada perangkat berbahaya di dalam laptop. Itu memungkinkan tingkat keamanan yang jauh lebih tinggi di pesawat," ujar kepala eksekutif bandara Heathrow, John Holland-Kaye.
Setelah Heathrow menerapkan teknologi itu, pemerintah Inggris akan mendorong bandara Inggris lainnya menyesuaikan dengan sistem yang sama hingga Desember 2022. Para ahli memperkirakan peralatan baru ini 5-10 kali lebih mahal daripada pemindai biasa.
Bandara lain di luar Inggris yang menggunakan teknologi serupa adalah Amsterdam Schiphol dan Chicago O'Hare. Pakar keamanan penerbangan Profesor Norman Shanks dari Universitas Coventry berkomentar, Inggris akhirnya mau mengejar ketinggalan itu.
"Teknologi ini adalah sesuatu yang dikembangkan pada 1990-an untuk pemeriksaan bagasi terdaftar dan telah digunakan selama lebih dari satu dekade terakhir," kata Shanks, dikutip dari laman Sky News.