Ketiga mahasiswa tersebut adalah Putri Ratna Sari (Teknologi Bioproses 2015), Kanya Citta Hani Alifia (Teknologi Bioproses 2015), dan Daffa Ramadhan Aridis (Teknologi Bioproses 2016).

Putri Ratna Sari menjelaskan penelitian ini berangkat dari adanya sediaan cangkang obat kapsul yang berbahan gelatin babi yang tidak dapat dikonsumsi oleh mayoritas masyarakat Indonesia. Untuk itu, Putri dan tim memformulasikan cangkang kapsul nabati pengganti gelatin berbahan mikroalga Spirulina platensis.

“Pembuatan cangkang kapsul dari karagenan dan Spirulina platensis sebagai bahan pengganti gelatin dinilai masih baru di dunia farmasi. Terlebih mikroalga Spirulina platensis tersedia melimpah di perairan Indonesia dan sayang jika tidak dimanfaatkan," katanya dalam siaran pers, Rabu (21/8).

Putri menambahkan penggunaan mikroalga S. platensis untuk menjaga kestabilan cangkang kapsul pada asam lambung supaya obat dapat dilepaskan di usus dan tidak mengakibatkan iritasi. Selain itu S. platensis diketahui mengandung protein dan zat esensial lain.

"Sehingga cangkang kapsul bukan hanya sebagai pembungkus obat namun juga dapat berfungsi sebagai suplemen untuk tubuh," ujarnya.

Dalam pembuatan cangkang kapsul dari S. platensis, formulasi cangkang kapsul dilaksanakan di Laboratorium Bioproses FTUI dengan menggunakan alat pencetak kapsul dan bahan-bahan yang mencakup karagenan, gliserol, Spirulina platensisbubuk, dan tiona. Kadar Spirulina platensis divariasikan untuk mencari formulasi yang menunjukkan hasil uji cangkang kapsul terbaik.

Saat ini, Putri dan tim tengah melombakan hasil penemuan mereka ke dalam ajang Program Kreativitas Mahasiswa. Kemudian akan dipresentasikan pada ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional 2019 yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi RI pada akhir Agustus 2019 di Bali.