REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO — Keingintahuan manusia telah mengarah pada eksplorasi fakta dan benda bersejarah di seluruh dunia. Pada akhirnya memunculkan penemuan mengejutkan. Sebagai contoh, beberapa waktu lalu para ilmuwan dan peneliti yang mungkin telah menciptakan kembali parfum dari seorang Ratu Mesir terakhir, Cleopatra.
Cleopatra VII diketahui meninggalkan sebotol parfum sebagai salah satu benda yang mungkin tak pernah terpikir olehnya akan digunakan kembali oleh orang lain. Namun, dua arkeolog dari University of Hawaii justru melakukannya.
Residu parfum pertama kali ditemukan di dalam sebuah guci, setelah dilakukannya penggalian di Thmuis, atau dikenal sebagai Tell Timai, sebuah kota kuno di Mesir selama puluhan tahun. Dari sana, dua profesor Robert Littman dan Jay Silverstein mengusulkan gagasan untuk menciptakan kembali parfum sang ratu kepada dua peneliti tentang aroma Mesir kuno, Dora Goldsmith dan Sean Coughlin.
Untuk mendapatkan wangi yang persis sama dengan parfum Celopatra, namun dibuat agar tidak terlalu tebal dan lengket, seperti ramuan aslinya, para peneliti menambahkan myrrh atau resin gerah harum yang diekstraksi dari spesies pohon kecil dan berduri yang terletak di seberang Tanduk Afrika dan Semenanjung Arab, hingga kapulaga, minyak zaitun, dan kayu manis.
“Mungkin ini adalah parfum merek Chanel No. 5 dari Mesir kuno.” ujar Littman dilansir Stepfeed, Senin (19/8).
Littman mengungkapkan kegembiraannya karena dapat mencium aroma parfum yang belum pernah diketahui siapapun selama 2.000 tahun dan tepatnya digunakan oleh Cleopatra pada masa kekuasaannya. Para profesor juga menemukan bukti industri wewangian kuno di situs Thmuis.
Selain itu, ditemukan oven pada abad ketiga atau disebut kiln yang digali di situs. Oven ini diyakini telah membantu pembuatan botol parfum dari tanah liat Mesir, yang kemudian berubah menjadi kaca selama pendudukan Romawi.
"Legenda mengatakan bahwa ketika Cleopatra mengunjungi Marc Antony di Tarsus, dia menyemprotkan parfum pada layar kapal emas kerajaannya yang berwarna ungu, sehingga wangi telah tercium jauh sebelum mencapai pantai," tulis Tom Knowles dari The Times.
Saat ini, parfum Cleopatra yang ditemukan dan diciptakan kembali itu telah dipajang di pameran "Queens of Egypt" oleh National Geographic Society di Ibu Kota Washington, Amerika Serikat (AS). Dengan demikian, orang-orang yang penasaran atas salah satu peninggalan bersejarah tersebut dapat melihatnya hingga 15 September mendatang.