Kamis 15 Aug 2019 17:59 WIB

Janssen Harumkan Indonesia Lewat Olimpiade Matematika

Kegagalan Janssen adalah sumber motivasi yang membuatnya semakin terpacu.

Janssen Edyth Lim meraih medali emas di olimpiade matematika di Afrika Selatan.
Foto: Klinik Pendidikan MIPA
Janssen Edyth Lim meraih medali emas di olimpiade matematika di Afrika Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Prestasi membanggakan diraih salah satu pelajar Kota Pontianak, yakni Janssen Edyth Lim yang sukses menyabet satu medali emas (kategori individu) pada ajang olimpiade matematika tingkat internasional di Afrika Selatan. Janssen bersama tujuh pelajar Indonesia lainnya bergabung dalam tim Klinik Pendidikan MIPA (KPM).

Dari kompetisi yang bertajuk South Africa International Mathematics Competition (SAIMC), tim Indonesia berhasil meraih satu medali emas, tiga medali perak, dua medali perunggu, dua merit untuk lomba individu, dan satu Trophy 2nd Runner Up untuk lomba grup serta dua Trophy 2nd Runner Up untuk lomba tim.

Baca Juga

Kiprah Janssen dalam menggeluti dunia olimpiade Matematika memang bukan hal yang baru. Satu tahun lalu, tepatnya tahun 2018, Putra dari pasangan Renno Lim dan Liena Tjandra sempat mengikuti seleksi menuju IMSO China. Namun, Janssen begitu Ia disapa, sempat dihinggapi rasa patah arang, terutama saat Ia dinyatakan gagal melaju ke kompetisi bergengsi tersebut.

Bagi sebagian orang, kata “gagal” jelas bermakna negatif. Namun, kegagalan Janssen adalah sumber motivasi yang membuatnya semakin terpacu untuk semangat belajar dan membuktikan kemampuannya. Terlebih kala Ia dipercaya dan dinyatakan lolos seleksi untuk mengikuti event South Africa International Mathematics Contest (SAIMC) 2019.

Dari pengalaman tersebut, Janssen kembali mendapatkan hikmah bahwa percaya pada kemampuan diri itu penting, tetapi jangan pernah melupakan Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa. “Saya selalu ingat pesan orangtuaku, Ora Et Labora, berusaha diiringi dengan doa,” ujar peraih medali perunggu di ajang OSN 2018 ini, seperti dalam siaran persnya.

Dalam mempersiapkan SAIMC 2019, pelajar kelas 7 SMPK Immanuel Pontianak ini terus intensif latihan bersama guru Pembina di sekolah, guru pendamping kursus, dan juga mengikuti karantina bersama KPM. Hingga akhirnya, kerja keras Janssen membuahkan hasil membanggakan dikancah internasional.

Berbicara mengenai proses pembinaan, pelajar kelahiran tahun 2007 ini mengaku bersyukur karena berkesempatan menimba ilmu bersama KPM dan Ridwan Hasan Saputra (RHS). “Selain ilmu akademik, KPM mengajarkan saya adab, prilaku baik, toleransi yang luas, rendah hati, dan KPM selalu mengingatkan kami jika di atas langit masih ada langit,” ungkap Alumnus SD Immanuel Bilingual Class Pontianak.

Sementara itu, Ridwan Hasan Saputra (RHS) selaku Team Leader mengaku bersyukur dengan capaian dan hasil dari tim Indonesia (KPM) di ajang SAIMC 2019. Dia pun menyampaikan nasihat kepada kepada tim Indonesia.

“Kalian semua adalah pemenang yang sudah berhasil membawa nama baik Indonesia di kancah internasional. Jadi, tetaplah untuk senantiasa bersyukur dengan apa yang telah diraih. Jadikan pula kegiatan ini sebagai momentum penyemangat agar terus meraih prestasi yang lebih baik,” kata RHS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement