Rabu 14 Aug 2019 03:26 WIB

Seprai Serat Bambu, Alternatif untuk Tidur Lebih Nyenyak

Seprai berbahan serat bambu belakangan kian diminati.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Tidur nyenyak dengan seprai serat bambu. (Ilustrasi)
Foto: WIN MENTAL HEALTH
Tidur nyenyak dengan seprai serat bambu. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kegerahan di malam hari menjadi salah satu pemicu sulit terlelap sehingga kualitas tidur menurun. Menyalakan kipas angin di kamar pun bukan ide bagus, karena bisa mengedarkan debu dan serbuk sari yang memperburuk kondisi pengidap alergi.

Salah satu alternatif yang saat ini kian diminati adalah penggunaan seprai berbahan bambu. Praktisi kesehatan di klinik MedicSpot Inggris Farah Gilani mengatakan, seprai dengan bahan ramah lingkungan itu lebih lembut dan nyaman.

Baca Juga

"Serat bambu lebih panjang, halus, dan bulat dibandingkan kapas sehingga terasa lebih lembut di kulit. Serat ini juga organik dan tidak terpapar proses kimia sehingga cenderung tidak menyebabkan iritasi," kata dokter yang berdomisili di London itu.

Alasan lain memilih opsi seprai bambu adalah kemampuannya 'bernapas'. Gilani menjelaskan, seprai bambu memungkinkan adanya sirkulasi udara sehingga dapat mengatur suhu tubuh dibandingkan seprai katun.

Dengan kata lain, pengguna seprai bambu tetap hangat di suhu dingin dan merasa sejuk di suhu panas. Keuntungan itu dapat meningkatkan kualitas tidur, bahkan di siang hari sekalipun. Tak ada lagi keringat berlebihan dan dehidrasi saat tidur.

Seprai bambu akan menarik kelembapan dari kulit dan membuatnya menguap dengan cepat. Kualitas itu menjaga seprai tetap bersih, juga menghindarkan bakteri dan tungau debu. Seprai bambu pun dianggap hipoalergenik karena baik untuk pengidap alergi.

Seluruh kelebihan tersebut memang terdengar baik, namun Gilani mengingatkan bahwa seprai bambu bukan penyembuh ajaib bagi semua masalah tidur. Apalagi, bagi orang yang sebelumnya memang mengidap masalah tidur kronis.

"Jika Anda mengalami kesulitan tidur, cobalah tidur di waktu yang teratur dan pastikan rileks sebelum terlelap. Hubungi dokter untuk saran dan dukungan lebih lanjut tentang cara mendapatkan tidur malam yang lebih baik," ujarnya, dikutip dari RTE.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement