REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO — Sebuah scarab dan lima tablet tanah liat dengan ukiran yang terlihat seperti gambar perempuan tanpa busana ditemukan di Rehob, sebuah kota tua yang telah berusia 3.500 tahun di Israel. Ukiran ini nampaknya menggambarkan seorang dewi Asherah atau Ashtarte, yang dipercaya oleh masyarakat di masa lalu dapat memberikan kesuburan.
Menurut seorang profesor arkelogi di University of Jerusalem, Amihai Mazar nampaknya temuan benda-benda kuno itu telah digunakan sebagai bagian dari praktik keagamaan yang populer secara lokal. Secara khusus praktik keagamaan itu ditujukan untuk mendoakan kesuburan bagi perempuan.
“Benda-benda ini digunakan di rumah, sebagai bagian dari praktik keagamaan domestik yang populer di ranah domestik, terutama terkait dengan kesuburan perempuan,” kata Mazar dilansir Live Science, Sabtu (27/7).
Penggalian yang dilakukan dalam penemuan ini juga menunjukkan bahwa Rehob atau yang sekarang dikenal sebagai Tel Rehov didirikan sekitar 3.500 tahun lalu. Kota ini berkembang saat Mesir menguasai sebagian besar wilayah di sana.
Rehob tepatnya dibangun di dekat Beth Shean, sebuah kota yang dilindungi oleh garnisun Mesir. Penemuan yang dilakukan oleh Mazar dan Uri Davidovich, seorang dosen di institusi yang sama dimuat dalam artikel jurnal yang baru-baru ini diterbitkan di Bulletin American Schools of Oriental Research.
Sementara itu, scarab diketahui terbuat dari mineral yang disebut steatite, serta berisi tulisan hieroglif yang mengatakan bahwa itu dibuat untuk seorang pria yang telah meninggal bernama "Amenemhat,. Meurut prasasti, dia merupakan "juru tulis rumah pengawas barang-barang yang disegel. Benda-benda yang disegel dalam judul mewakili berbagai produk dan bahan baku yang diatur oleh pihak berwenang di masa itu.
Masih menjadi misteri siapakah sebenarnya orang yang dimaksud dan kegunaan scarab di tempat ditemukannya benda ini. Tidak ada keterangan lain yang didapat dari juru tulis Amenemhat mengenai rumah pengawas barang-barang tersegel.
“Kami tidak tahu apa-apa lagi tentang dia, termasuk di mana dia dimakamkan," kata Arlette David, seorang dosen arkeologi di University of Jerusalem yang juga ikut menulis lampiran artikel jurnal penelitian dalam sebuah wawancara.
David mengatakan ada kemungkinan bahwa Amenemhat tidak pernah tinggal atau mengunjungi Rehob. Namun, scarab yang ditemukan mungkin digunakan di kota itu sebagai pengingat bahwa Mesir memiliki kendali atau wewenang atas wilayah itu.
Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti tujuan dari adanya scarab dan dua ukiran yang ditemukan. Penggalian belum sepenuhnya dilakukan oleh para peneliti.
Meski demikian, Mazar dan Davidovich mengatakan bahwa nampaknya tempat penemuan scarab dan ukiran tersebut merupakan struktur publik yang besar dan rumit. Dindingnya yang lebar, susunan penopang, halaman yang luas dengan aula besar di selatan, fondasi yang dalam, dan konstruksi besar yang mengisi semua disebut oleh keduanya dapat membuktikan sifat non-domestik penemuan ini.
Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk menentukan apa fungsi utama dan untuk apa benda itu pernah digunakan. Ada kemungkinan tempat ditemukannya benda ini adalah bagian dari sebuah istana, gedung pemerintahan, atau tempat tinggal para penguasa di masa lalu.