Sabtu 20 Jul 2019 16:17 WIB

Peti Emas Tutankhamun Dikeluarkan dari Makam Raja Mesir Kuno

Restorasi peti ini akan memakan waktu sekitar delapan bulan.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Dwi Murdaningsih
Tutankhamun
Foto: live science
Tutankhamun

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para arkeolog mulai memulihkan peti mati putra-raja Mesir Kuno Tutankhamun untuk pertama kalinya. Tutankhamun memerintah Mesir Kuno sekitar 10 tahun. Ia dikenal sebagai anak laki-laki Firaun atau raja, lantaran ia berkuasa ketika ia baru berusia sembilan tahun. 

Tutakhamun meninggal sekitar usia 18 tahun, sekitar tahun 1324 SM. Ia terkenal karena makamnya ditemukan benar-benar utuh. 

Baca Juga

Makam Tutankhamun ditemukan oleh arkeolog Inggris Howard Carter pada 1922. Penemuan Carter juga termasuk sekitar 5.000 artefak. Namun sudah hampir seabad sejak ditemukan itu, makam tersebut tidak tersentuh. Kini, Kementerian Purbakala Mesir mengumumkan bahwa makam tersebut akan dipulihkan. 

Eissa Zidan, yang bertanggung jawab atas pemulihan peti mati tersebut di Grand Egyptian Museum yang baru, mengatakan pekerjaan restorasi ini akan memakan waktu sekitar delapan bulan. 

Ia menuturkan, peti mati dan koleksi berharga dari makam Tutankhamun diperkirakan akan menjadi fitur paling penting yang ditempatkan di bagian tengah dari museum tersebut. Museum baru itu akan dibuka tahun depan. 

"Peti mati telah mengalami banyak kerusakan, termasuk retakan pada lapisan emas dari plester dan kelemahan umum di semua lapisan emas," kata Zidan, dilansir di BBC, Sabtu (20/7).

Sarkofagus Tutankhamun (wadah batu seperti kotak) tidak hanya berisi satu, melainkan ada tiga peti mati untuk memegang tubuh raja. Dua dari tiga peti mati Tutankhamun terbuat dari kayu, ditutupi dengan lembaran emas. Namun, peti mati terdalam terbuat dari lembaran tebal emas yang dibentuk atau dibuat tipis dan bernilai lebih dari 1 juta pound sterling.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement