Jumat 19 Jul 2019 17:52 WIB

Aplikasi AtmaGo Dukung Masyarakat Siaga Bencana

Aplikasi AtmaGo adalah medsos untuk berbagi dan menerima informasi bencana

Rep: Eric Iskandarsjah Z./ Red: Christiyaningsih
Gempa. Ilustrasi
Foto: Reuters
Gempa. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia merupakan negara rawan bencana. Masyarakat di berbagai wilayah pun dihimbau agar selalu siaga bencana agar dapat menekan resiko musibah. Untuk mendukung hal itu, Atma Connect pun melakukan terobosan lewat aplikasi AtmaGo.

Senior Partnership Manager Atma Connect, Silvia Yulianti, mengatakan AtmaGo merupakan platform media sosial (medsos) yang memiliki sejumlah keunggulan. “AtmaGo dapat diandalkan dalam berbagai keperluan. Salah satunya dalam menunjang siaga bencana,” kata Silvia kepada Republika usai diskusi bertajuk Kepaduan Sosial dan Ketahanan: Inovasi Dalam Persiapan, Penanggulangan dan Pemulihan Bencana di Jakarta belum lama ini.

Baca Juga

Menurutnya, salah satu keunggulan utama yang dimiliki oleh AtmaGo adalah aplikasi ini hanya menyita ruang penyimpanan sebesar tujuh megabyte pada smartphone. Artinya, Atmago jauh lebih ringkas dibanding beberapa medsos lain yang menyita ruang penyimpanan hingga ratusan megabyte.

“AtmaGo memang sengaja didesain dengan ringkas sehingga jangkauan penggunanya dapat lebih luas dan tidak memerlukan gawai dengan memori yang besar,” ujarnya. Selain itu dengan desain yang ringkas AtmaGo juga hanya memerlukan akses data seminimal mungkin. Dengan demikian aplikasi ini juga tidak banyak memakan kuota data pengguna.

Karena akses data yang diperlukan cenderung minim, maka hal ini pun membuat AtmaGo lebih mudah diakses dalam kondisi jaringan yang tidak terlalu bagus. Dengan begitu, pengguna tetap dengan mudah menggunakan medsos ini dalam jaringan yang terbatas yang mungkin terjadi saat adanya bencana. Hal ini juga membuat AtmaGo tetap dapat diakses saat berada di wilayah pedalaman.

Sisanya, AtmaGo kurang lebih memiliki fitur yang sama seperti medsos lainya. Karena kepraktisannya itu, medsos ini dapat dijadikan andalan untuk berbagi dan menerima informasi bencana dalam segala kondisi jaringan.

“Aplikasi ini dapat diakses lewat Android atau lewat situs web. Lewat AtmaGo, pengguna dapat saling berinteraksi untuk menerima dan saling berbagi peringatan darurat serta bencana secara real time,” ujar Silvia.

Tak hanya itu, kehadiran medsos ini juga diklaim berperan dalam memperkuat kemampuan masyarakat untuk bangkit dan membangun kehidupan pascabencana. Menurutnya, aplikasi yang dikembangkan sejak 2015 ini telah membuktikan kiprahnya.

Antara lain saat gempa bumi dan tsunami menerpa Sulawesi, Lombok, Jawa, dan Sumatera pada 2018. AtmaGo telah membantu para korban dalam menemukan kerabat, mendirikan tenda evakuasi, dan menghadirkan persediaan air.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement