REPUBLIKA.CO.ID, GREEVILLE — Kamus daring Merriam-Webster mencatat sejumlah kata mendominasi tren pencarian pasca pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menyerang empat anggota kongres berlatar belakang migran di North Carolina, Rabu (17/7). Sosok yang ia maksud ialah Ilhan Omar dari Minnesota, Alexandria Ocasio-Cortez dari New York, Rashida Tlaib dari Michigan dan Ayanna Pressley dari Ohio.
Dilansir Gizmodo pada Jumat (19/7), pengguna kamus daring tersebut paling banyak mencari arti kata racism (rasisme), socialism (sosialisme), fascism (fasisme), concentration camp (kamp konsentrasi), xenophobia alias ketidaksukaan atau ketakutan terhadap orang asing, dan bigot (fanatik). Dari semua kata itu, "rasisme" menjadi kata yang paling banyak dicari pada Kamis.
Kemungkinan, pencarian tersebut berkaitan dengan perdebatan di AS atas pernyataan Trump yang mengatakan bahwa perempuan anggota kongres dari partai Demokrat, Ilhan Omar harus kembali kepada negara asalnya.
"Jika mereka tidak suka, beri tahu mereka untuk pergi. Mereka tidak cinta kepada negara ini. Saya pikir, pada beberapa hal, mereka benci dengan negara ini,” kata Trump di hadapan warga North Carolina, salah satu negara bagian yang dipandang penting dalam Pilpres 2020.
Dalam beberapa bulan terakhir, ia juga kerap membahas hal ini. Ia tidak hanya mengklaim bahwa Demkokrat menentang kebijakanya. Ia juga menilai, Demokrat juga menentang AS. Bulan lalu, Trump mengatakan bahwa Demokrat ingin menghancurkan AS.
Setelah "rasisme", "sosialisme" jadi kata kedua yang paling banyak dicari karena warganet Amerika terus memperdebatkan makna filosofi politik tersebut. Hal ini dinilai berkaitan dengan pernyataan beberapa anggota partai Republik, seperti Lindsey Graham, yang mulai menuding bahwa anggota Demokrat adalah komunis.
Dalam pertemuan di North Carolina itu, Trump pun menyebut kata sosialis dan sosialisme sebanyak tujuh kali. Setelah itu, "fasisme" menduduki urutan ketiga dalam top search dan disusul dengan kata "concentration camp".
Hal tersebut dianggap merujuk pada sistem kamp yang saat ini dilakukan pemerintah AS untuk pencari suaka di perbatasan selatan. Trump membela kamp-kamp dan marah dibuat-buat pada siapa pun yang berani menyebut itu sebagai kamp konsentrasi. Ia pun menyebut sial kunjungan Wakil Presiden Mike Pence baru-baru ini ke salah satu kamp di Texas.
Trump pun mengklaim bahwa pengalaman itu membuktikan para migran diperlakukan dengan baik. “Mike Pence berkunjung bersama media dan anggota kongres. Ia berkata, kamp itu bersih, memiliki pendingin ruangan, dan ketersediaan air yang cukup,” kata Trump.
Tapi, berdasar laporan jurnalis di lapangan, disebut bahwa di sana tidak ada pendingin ruangan. Pengawas pemerintah pun menyebut bahwa tempat itu berbahaya dan tidak sehat.