REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI — Salah satu misi luar angkasa yang ambisius dari India, yaitu peluncuran Chandrayaan 2 harus dibatalkan. Roket ini batal diluncurkan kurang dari satu jam sebelum dijadwalkan untuk dilakukan pada Selasa (16/7).
Menurut laporan yang dikutip IBN Times, terjadi penurunan tekanan di tangki bahan bakar roket yang menyebabkan anomali dalam pembacaan. Menurut Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO), untuk menjaga suhu hidrogen cari pada 253 derajat celcius, tingkat atas roket harus memiliki sembilan tangki helium yang dipertahankan pada tekanan sekitar 300 PSI (pon per inci persegi).
“Namun, tekanan turun 10 persen di salah satu diantara tangki tersebut,” ujar pernyataan ISRO.
Meski demikian, ISRO mengklaim bahwa masalah itu bukanlah sesuatu yang besar. Pihaknya mengatakan akan melanjutkan peluncuran untuk sejumlah misi lainnya. Salah satu misi penting yang akan dilakukan adalah terkait misi bulan.
Ravi Gupta dari Direktorat Public Interface di Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan (DRDO), mengatakan bahwa keputusan untuk membatalkan peluncuran sangatlah penting. Ia menegaskan bahwa tidak mungkin mengambil resiko dalam misi besar tersebut.
“Kami tidak mungkin mengambil risiko dalam misi sebesar itu. Beberapa putaran pengujian dilakukan di setiap bagian dan setiap gerakan harus dipantau setiap detik," jelas Gupta.
Biaya dalam misi peluncuran Chandrayaan 2 juga menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan secara luas. Menurut mantan direktur Institut Studi dan Analisis Pertahanan India (IDSA), G Balachandran bahwa pembatalan misi ini sangat wajar terjadi.
“Tentu jika ada anomali, Anda tak dapat mengirimnya. Biaya untuk misi ini mencapai Rs 1,000 crore atau sekitar 145 juta dolar AS karenanya, sesederhana maupun serumit apapun, mereka akan menganalisanya,” ujar Balachandran.
Misi bulan dengan nilai Rs 978 crore atau sekitar 142 juta dolar AS dinilai sebagai salah satu proyek ruang angkasa paling efisien di dunia. Anggaran ISRO dalam misi ruang angkasa ini disebut 20 kali lipat lebih sedikit dibandingkan NASA.
Rencana peluncuran Chandrayaan 2 berikutnya akan diumumkan 10 hari setelah penyelidikan menyeluruh dilakukan ISRO. Meski belum ada tanggal resmi yang dikonfirmasi, namun lembaga tersebut akan menerapkan tindakan korektif untuk memperbaiki kesalahan pada 22 Juli mendatang.
Jika misi peluncuran ini berhasil, maka India akan menjadi negara keempat di dunia yang mendaratkan pesawat ruang angkasa dan mengakses permukaan bulan. Terdapat tiga negara yang telah berhasil melakukannya, yaitu AS, Rusia, dan Cina.
Sebelumnya, dalam peluncuran Chandrayaan 1 yang menjadi ekpedisi pertama India ke bulan menemukan sejumlah hal penting di sistem tata surya tersebut. Salah satunya adalah mengkonfirmasi keberadaan air di bulan.
Sementara itu, Chandrayaan 2 dirancang untuk menjelajahi sisi gelap bulan yang menghadap jauh dari bumi. Misi ruang angkasa ini dijadwalkan untuk memakan waktu hingga 14 hari di permukaan bulan.