Selasa 09 Jul 2019 09:51 WIB

Instagram Keluarkan Fitur untuk Cegah Perundungan

Fitur Instagram beri peringatan pengguna yang akan meninggalkan komentar kasar

Rep: Puti Almas/ Red: Christiyaningsih
Instagram
Foto: EPA
Instagram

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Aplikasi jejaring sosial Instagram mengumumkan adanya sejumlah fitur terbaru yang diluncurkan pada Senin (8/7). Fitur-fitur ini memiliki tujuan untuk mencegah dan mengekang perundungan secara daring (bulllying online) di platform tersebut.

Fitur itu juga dapat memberi peringatan kepada orang-orang saat mereka hendak mengirim dan meninggalkan komentar kasar. Dengan demikian, pengguna Instagram akan berpikir lebih lanjut untuk melakukan hal itu.

Baca Juga

“Tanggung jawab kami untuk menciptakan lingkungan yang aman di Instagram. Intervensi ini memberi orang kesempatan untuk merefleksikan dan membatalkan komentar negatif mereka,” ujar kepala platform sosial Instagram, Adam Mosseri dilansir The Strait Times, Selasa (9/7).

Mosseri menjelaskan dalam pengujian awal fitur tersebut, ditemukan beberapa orang membatalkan komentar negatif. Mereka kemudian menggunakan kata-kata yang lebih baik dan dinilai tidak menyakitkan sesaat setelah diberikan peringatan.

Selain memperingatkan komentar negatif dengan kecerdasan buatan, Instagram juga meluncurkan fitur yang disebut dengan ‘restrict’ atau batasan. Fitur yang sedang diuji coba ini akan membuat unggahan dari orang yang melakukan tindakan semacam perundungan hanya dapat terlihat untuk dirinya sendiri dan orang yang ditujukan.

“Anda dapat memilih untuk membuat komentar dari orang yang ‘dibatasi’ tersebut terlihat oleh orang lain dengan menyetujui komentar yang dikirim tersebut,” Mosseri menambahkan.

Mosseri mengatakan orang yang dibatasi tidak akan dapat melihat pengguna yang ditujukan sedang aktif atau tidak di Instagram. Termasuk ketika membaca direct message dari mereka.

Instagram mengambil langkah lebih lanjut untuk mencegah cyberbullying yang rentan terjadi. Selama ini para remaja dan anak-anak muda lainnya dinilai paling sering terlibat dengan sikap yang menunjukkan kebencian dan perilaku kasar dengan menggunakan media sosial sebagai platform mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement