Selasa 09 Jul 2019 02:40 WIB

Lebih dari Seribu Hiu dan Pari Tersangkut Sampah Plastik

Perburuan ternyata lebih mengancam hiu dan pari dibandingkan sampah plastik.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Kapal Pengawas Perikanan Hiu 011 kembali menangkap dua kapal perikanan asing (KIA) asal Vietnam di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPP-NRI) Laut Natuna Utara. Penangkapan dilakukan pada Selasa (2/4) pukul 17.58 WIB dan telah tiba di Satuan Pengawas Natuna, Kepulauan Riau pada Kamis (4/4) dini hari WIB untuk menjalani proses hukum.
Foto: Dok KKP
Kapal Pengawas Perikanan Hiu 011 kembali menangkap dua kapal perikanan asing (KIA) asal Vietnam di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPP-NRI) Laut Natuna Utara. Penangkapan dilakukan pada Selasa (2/4) pukul 17.58 WIB dan telah tiba di Satuan Pengawas Natuna, Kepulauan Riau pada Kamis (4/4) dini hari WIB untuk menjalani proses hukum.

REPUBLIKA.CO.ID, CAROLINA SELATAN -- Lebih dari seribu ikan hiu dan pari tersangkut dalam puing-puing plastik. Berdasarkan sebuah studi terbaru dari Endangered Species Reports, kedua jenis ikan tersebut juga memiliki risiko kepunahan yang lebih tinggi daripada kebanyakan hewan lain.

Hewan di laut memang menjadi korban dari sampah plastik yang menumpuk. Berdasarkan Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN), hanya 23 persen spesies ikan hiu dan pari yang diklasifikasikan sebagai 'tidak memprihatinkan'.

Baca Juga

Dilansir dari Live Science, plastik ternyata bukan ancaman utama bagi spesies ikan tersebut. Penangkapan ikan berlebihan merupakan ancaman yang lebih besar. Namun, adanya plastik juga semakin memperparah keadaan.

Seorang ahli biologi kelautan di Coastal Carolina University telah melihat betapa polusi plastik merusak lingkungan. Pada tahun 2016, saat melakukan penelitian di Winyah Bay, South Carolina, Abel dan murid-muridnya menarik hiu pasir yang telah terjerat dalam benang kemasan plastik.

Plastik itu mengiris sekitaran tubuh hiu, membuat para peneliti ngeri. "Itu mengerikan bagi kami," kata Abel, pada Live Science.

Selama bertahun-tahun, Abel melihat semakin banyak hiu yang terluka karena peralatan manusia. Hiu yang sempat diselamatkannya berhasil dibebaskan dan selamat. Namun, menurut dia, tidak semua hiu seberuntung itu.

Sementara itu, menurut peneliti hiu, Brendan Godley mengatakan isu plastik yang mengganggu hiu dan pari belum dijadikan hal utama yang ditangani. Sebab, menurut dia, peneliti lebih lebih sering fokus pada penangkapan ikan yang berlebihan.

"Isu soal sampah plastik yang mengganggu hiu dan pari sepertinya sedikit di bawah radar," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement