REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin mengatakan sampah antariksa berpotensi menabrak satelit aktif. Potensi ini juga menjadi kekhawatiran internasional.
Thomas menuturkan total objek antariksa yang mengorbit bumi yang ukurannya lebih dari 10 sentimeter saat ini berjumlah 19.700. Sebagian besar berupa sampah antariksa yang antara lain berupa satelit mati dan peralatan yang hilang.
"Oleh karenanya saat ini dibuat pedoman internasional untuk membatasi dan mengurangi sampah antariksa," kata Thomas pada Senin (1/7).
Menurut Thomas, pengurangan yang efektif adalah dengan memanfaatkan efek hambatan atmosfer yang terkait dengan ketinggian orbit. Satelit-satelit orbit rendah diharapkan jatuh secara alami.
Untuk itu, disarankan penggunaan orbit rendah agar sampahnya pada jangka waktu tertentu akan jatuh. Tetapi dengan makin banyaknya objek di orbit rendah juga berisiko bertambahnya potensi tabrakan.
Thomas mengatakan saat ini sedang diupayakan teknologi penjaringan sampah antariksa tersebut. Namun, karena biaya yang mahal maka tidak semua sampah akan diambil. "Di Jepang ada perusahaan yang akan memberikan jasa pembersihan sampah antariksa. Namun belum beroperasi," ujarnya.