REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kamera selfie jamak terdapat pada ponsel masa kini. Namun, kekhawatiran melanda pengguna ponsel cerdas mulai muncul menyusul risiko keamanan yang mungkin dialaminya. Mereka menduga, kamera selfie bisa menjadi alat pengintai yang digunakan oleh peretas.
Kekhawatiran ini kemudian semakin kuat setelah foto CEO Facebook, Mark Zuckerberg, tampak berpose di sebelah laptop yang kamera selfie-nya ditutup. Zuckerberg secara tak sengaja memperlihatkan ada pita yang terpasang untuk mengaburkan pandangan dari kamera laptopnya.
Peretas memang dapat masuk ke webcam komputer orang lain. Hal itu juga telah dibuktikan oleh ahli keamanan, Patrick Wardle, yang membantu mengungkap galur malware Mac yang berusia 13 tahun. Malware itu tampaknya dikembangkan untuk memata-matai orang biasa melalui kamera web mereka.
"(Peretas) membuat ini untuk memata-matai pengguna karena alasan yang keliru," Wardle menjelaskan kepada Mashable pada 2017.
Lantas, bagaimana dengan keamanan kamera selfie pada ponsel? Kamera selfie selama ini memang dibuat berbeda karena ia dibenamkan di perangkat seluler yang berjalan pada sistem operasi yang sama sekali berbeda dengan komputer. Akan tetapi, bug FaceTime iOS yang tampak pada awal tahun ini memperlihatkan bahkan Apple yang berfokus pada privasi pun dapat membuat kesalahan. Celah keamanan itulah yang disukai peretas.
Bagi mereka yang tidak ingat, dalam obrolan FaceTime tersebut, seorang remaja menemukan kemungkinan untuk mendengarkan dan menonton orang-orang melalui iPhone mereka, bahkan sebelum mereka menerima panggilan masuk FaceTime.
Direktur strategi Electronic Frontier Foundation Danny O'Brien mengatakan, orang harus dapat secara fisik menonaktifkan kamera pada perangkat mereka. Caranya ialah dengan menempelkan stiker pada kamera selfie sebagai pelindung.
"Stiker itu menunjukkan bahwa ada masalah yang orang coba pecahkan dan itu juga merupakan indikator dari apa yang orang khawatirkan. Ada kerentanan tertentu untuk ditonton dan beberapa kelompok yang paling rentan, termasuk wanita, ditarget untuk mendapatkan gambar mereka," jelas O'Brien melalui surel.
Stiker, di sisi lain, adalah kompromi yang mudah. Untuk menutupi kamera selfie di ponsel, pengguna bisa menempelkan post-it note yang jejak stikernya dapat dengan mudah dibersihkan. Kalau sering melepas stiker dan memasangnya kembali, pengguna mungkin perlu menggantinya dengan yang baru sekitar seminggu sekali.